Page 62 - Book chapter fitohormon
P. 62

Berdasarkan hasil penelitan yang dilakukan oleh (Kristianto dan Setyorini, 2021)

                       menunjukkan bahwa Kombinasi media dasar MS dengan penambahan hormon NAA
                       dan  BAP  dengan  konsentrasi  berbeda  dapat  menginduksi  kalus  eksplan  lada,  baik

                       hormon tersebut diberikan terpisah maupun bersamaan. Menurut (Sari et al., 2018),
                       variasi warna kalus yang terbentuk terjadi karena perbedaan jenis hormon dan besarnya

                       konsentrasi yang diberikan pada media kultur. Kombinasi hormon auksin dan sitokinin

                       dapat  menghasilkan  warna  kalus  yang  lebih  hijau  disebabkan  oleh  sitokinin  yang
                       cenderung  mendorong  pembentukan  klorofil.  Warna  putih  dan  kuning  pada  kalus

                       menunjukkan  bahwa  pertumbuhan  kalus  baik.  Warna  hijau  disebabkan  kalus
                       mengandung klorofil. Perubahan warna kalus menjadi putih kehijauan akibat sel kalus

                       sudah  mulai  terbentuk  klorofil  sebagai  rekasi  pencahayaan,  sehingga  kloroplast

                       melakukan fotosintesis. Selain itu, warna kalus yang terbentuk juga dapat disebabkan
                       oleh adanya pigmentasi, pengaruh cahaya, dan bagian tanaman yang digunakan sebagai

                       sumber eksplan.
                 C. Pemanfaatan Hormon  Auksin dalam Peningkatan Produksi Tanaman Nilam















                                               Gambar 4. Tanaman Nilam

                           Tanaman  nilam  (Pogostemon  cablin  Benth.)  merupakan  salah  satu  tanaman
                       penghasil minyak atsiri (esential oils) yang bermanfaat dalam bidang industri kimia

                       sebagai  bahan  baku  produk  wewangian  dan  dalam  bidang  farmasi.  Tingkat

                       keberhasilan pertumbuhan awal nilam sangat ditentukan oleh tehnik budidaya yang
                       digunakan, termasuk penggunaan zat pengatur tumbuh, dan media tanam. Penggunaan

                       zat  pengatur  tumbuh  dilakukan  untuk  memacu  terbentuknya  perakaran  pada  stek.
                       Auksin seperti IBA, IAA dan NAA merupakan komponen dalam zat pengatur tumbuh

                       sintetik yang telah banyak beredar di pasar, yang berfungsi dan memiliki efek sama
                       dalam pembentukan jumlah dan panjang akar.

                           Beberapa penelitian yang dilakukan yaitu pada penelitian (Hasanah dan Setiari,

                       2007), bahwa pemberian zat pengatur tumbuh IBA dengan berbagai larutan konsentrasi
                       pada  tanaman  menunjukkan  bahwa  konsentrasi  IBA  20  ppm  berpengaruh  paling


                                                           57
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67