Page 4 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 4

BAB 1

                                  AGAR BEBAS DARI PRASANGKA



                Kebanyakan orang menerima apa pun yang mereka peroleh dari ilmuwan sebagai kebenaran sejati. Tidak
          terlintas dalam pikiran  mereka bahwa ilmuwan pun mungkin  memiliki berbagai prasangka filosofis atau
          ideologis. Pada kenyataannya, ilmuwan evolusionis telah memaksakan prasangka dan pandangan filosofis
          mereka kepada masyarakat luas dengan kedok ilmu pengetahuan. Misalnya, meskipun sadar bahwa kejadian
          acak hanya akan menghasilkan ketidakteraturan dan kekacauan, mereka tetap menyatakan bahwa keteraturan,
          perencanaan dan desain yang sangat mengagumkan pada jagat raya dan makhluk hidup terjadi secara kebetulan.
                Sebagai contoh, ahli biologi semacam ini akan  dengan mudahnya menemukan keselarasan yang
          menakjubkan pada molekul protein, bahan penyusun kehidupan, dan molekul ini sama sekali tidak mungkin
          muncul secara kebetulan. Meski demikian ia malah menyatakan bahwa protein ini muncul pada kondisi bumi
          yang primitif secara kebetulan miliaran tahun yang lalu. Tidak cukup sampai di sini, ia juga menyatakan tanpa
          keraguan bahwa tidak hanya satu, tetapi jutaan protein terbentuk secara kebetulan, dan selanjutnya secara luar
          biasa bergabung membentuk sel hidup pertama. Lebih jauh lagi, ia berkeras mempertahankan pandangannya
          secara fanatik. Orang ini adalah ilmuwan “evolusionis”.
                Jika ilmuwan yang sama melewati sebuah jalan datar, dan menemukan tiga buah batu bata bertumpuk
          rapi, tentunya ia tidak akan pernah menganggap bahwa ketiga batu bata tersebut terbentuk secara kebetulan dan
          selanjutnya  menyusun diri menjadi tumpukan, juga  secara kebetulan. Sudah pasti, siapa pun  yang membuat
          pernyataan seperti itu akan dianggap tidak waras.
                Lalu, bagaimana mungkin mereka yang mampu menilai peristiwa-peristiwa biasa secara rasional, dapat
          bersikap begitu tidak masuk akal ketika memikirkan keberadaan diri mereka sendiri?
                Sikap seperti ini tidak  mungkin diambil atas nama  ilmu pengetahuan. Dalam ilmu pengetahuan, jika
          terdapat dua alternatif dengan  kemungkinan  yang sama  mengenai suatu masalah, kita diharuskan
          mempertimbangkan keduanya. Dan jika kemungkinan salah satu alternatif tersebut jauh lebih kecil, misalnya
          hanya 1 %,  maka tindakan yang rasional dan ilmiah adalah  mengambil alternatif lainnya,  yang memiliki
          kemungkinan 99 %, sebagai pilihan yang benar.
                Mari kita teruskan dengan berpegang  pada pedoman ilmiah ini. Terdapat dua pandangan yang dapat
          dikemukakan tentang bagaimana makhluk hidup muncul di muka bumi. Pandangan pertama menyatakan bahwa
          semua  makhluk hidup diciptakan oleh Allah dalam  tatanan yang rumit  seperti sekarang ini. Sedangkan
          pandangan kedua  menyatakan bahwa  kehidupan  terbentuk oleh kebetulan-kebetulan acak dan di luar
          kesengajaan. Pandangan terakhir ini adalah pernyataan teori evolusi.
                Jika kita mengacu kepada data-data ilmiah,  misalnya  di bidang biologi molekuler, jangankan satu sel
          hidup, salah satu dari jutaan protein di dalam sel tersebut sangat tidak mungkin muncul secara kebetulan.
          Sebagaimana juga akan diilustrasikan dalam bab-bab berikutnya, perhitungan probabilitas telah berkali-kali
          menegaskan hal ini. Jadi pandangan evolusionis tentang kemunculan makhluk hidup memiliki probabilitas nol
          untuk diterima sebagai kebenaran.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9