Page 31 - PEMBINAAN NOVIS
P. 31
Pembinaan Novis
5. SALIB TAU
1. PENGANTAR
Salib berasal dari bahasa Arab yang berarti kayu palang atau silang. Jauh sebelum tarich
masehi, penyaliban telah dikenal sebagai hukuman mati bagi penjahat kelas berat. Hukuman
mati ini dilaksanakan dengan cara diikat atau dipaku pada kaki dan tangan pada salib yang
berbentuk huruf X, T atau seperti dikenal kaum kristiani saat ini. Hukuman ini berasal dari
jasirah Babilon, melalui Persia, Fenesia sampai ke kaisaran Romawi, dan diterima sebagai
hukuman resmi di negeri ini. Namun karena penyaliban dipandang sebagai hukuman yang
sangat kejam, maka hukuman ini tidak diberlakukan bagi warga negaranya. Sementara ini
tradisi Yahudi mengikuti hukuman tsb, yang masih tetap mewajibkan mengubur mayat pada
masa pelaksanaan salib selesai, maka jika ybs bila belum mati, segera dadanya dipukul atau
tulang kakinya dipatahkan agar segera mati, lalu dikuburkan (bdk. Yoh 19:31-37).
2. SALIB DALAM KITAB SUCI
Semua Injil baik Injil Sinoptik ataupun Injil Yohanes mengisahkan tentang sengsara Yesus
dan menekankan adanya “kerelaan Yesus” menerima kematian-Nya di salib, penekanan ini
semakin kuat dalam tradisi Injil.
Markus 14:42 menuliskan a.l – Yesus berkata,”bangunlah, marilah kita pergi dia yang
menyerahkan Aku sudah dekat.”
Matius 26:52-56 menuliskan “supaya genap yang tertulis dalam Kitab Suci.”
Sebaliknya Yohanes menuliskan bahwa Yesus dengan sukarela menyerahkan diri.
Ciuman Yudas sama sekali tidak disebutkan (Yoh 18:4-11)
Sesudah sewajarnya, kematian Yesus merupakan pukulan berat bagi para pengikut-Nya,
karenanya mereka berupaya mencari keterangan, apa yang mendorong Yesus mau dengan
suka rela mengalami sengsara. Dengan berbagai usaha akhirnya mereka menemukan 3 (tiga)
9
jawaban “teologis” . Meskipun jawaban yang satu berbeda dengan yang lain, namun
senantiasa ada benang merah yang menghubungkan kesamaan dari ketiga jawaban tsb.
10
1) Teologi kemartiran – eskatologis.
Dalam tradisi Yahudi terdapat kepercayaan adanya kemartiran nabi, mereka sangat
percaya bahwa biasa seorang atau kelompok menolak kehadiran seorang nabi, maka
mereka berusaha untuk menyingkirkan atau membunuhnya. (bdk. Mat 5:11-12; Luk 6:22-
23) Sehingga mereka berpendapat dan mengambil kesimpulan bahwa Yesus adalah
konsekwensi tugas kenabian-Nya.
2) Teologi tata penyelamatan Ilahi.
11
Pendapat ini merupakan kelanjutan katekese gereja perdana, selaras dengan apa
yang tercantum dalam Kitab Perjanjian Lama, Yesus hanya melanjutkan tata
penyelamatan Allah, karenanya Ia harus rela menanggung sengsara dan akhirnya
dibunuh. (bdk. Mrk 8:31; Luk 17:25) Dalam teologi Yahudi banyak pendapat yang
mengatakan bahwa penderitaan adakah pelajaran dari Allah, sebagaimana yang dituliskan
pada Kitab Perjanjian Lama dalam Ayub 32-37; (bdk. Keb 11:23). Teologi ini
menginspirasikan pula pada Kidung Hamba Yahwe yang harus menderita (Yes 52:13-
53:12).
9 Theology (Yun) adalah pengetahuan tentang Allah, iman menuntut menggunakan sumber daya rasio, karenanya
tidak pernah sampai pada jawaban terakhir tentang misteri keilahian.
10 Eschatology (Yun) adalah pengetahuan tentang hal-hal akhir seperti pemenuhan Kerajaan Allah.
11 Catechesis (Yun) = pelajaran agama.
111