Page 33 - PEMBINAAN NOVIS
P. 33
Pembinaan Novis
4. FOKUS KEFRANSISKANAN
Ternyata tidak ada yang istimewa dari Salib Tau, kecuali ditinjau dari sudut iman, salib Tau
hanya menunjukkan bahwa pemakainya (Fransiskus), adalah milik Yesus seutuhnya.
Bagi kita, para Fransiskan Awam salib Tau merupakan:
Tanda atau lambang hidup pertobatan, artinya kita hendaknya mampu merubah cara
sikap, cara hidup, cara berfikir dari kedosaan menuju kebaikan.
Tanda bagi kita yang ingin menuju pengkudusan dan niat kita untuk mengikuti jejak Yesus
Kristus seturut Santo Fransiskus dari Assisi (bukan yang lain)
Dengan demikian maka rasa hormat Fransiskus kepada salib Tau, harus pula menjadi
lambang cinta dan rasa hormat kita pula pada Salib Yesus Kristus yang telah berkenan
menebus dosa manusia.
Suatu saat terjadi percakapan antara seorang cendekiawan, cendekiawan demikian memuji
kesucian St. Fransiskus namun dengan segala kerendahan justru mengatakan sbb:
“Saya tahu bahwa saya adalah pendosa yang paling buruk, sebab jika Allah telah
memperlihatkan kepada seorang penjahat semua belas kasih yang telah diperlihatkan kepada
saya.
Orang tentulah mempunyai kekuatan spiritual dua kali lebih dari saya.
Bahwasanya utusan Allah yang patut dicintai Kristus, patut kita ikuti jejaknya dan patut
dikagumi dunia adalah hamba Allah Fransiskus, boleh kita simpulkan dengan iman yang pasti,
jika kita memandang dalam dia puncak kesuan ulung, yang oleh karenanya ia selagi hidup di
tengah-tengah manusia telah menjadi pengikut kemurnian kemalaikatan dan dikemukakan
sebagai teladan untuk mereka yang hendak mengikuti Kristus dengna sempurna.
Adapun perasaan suci dan beriman ini sudah meresap pula dalam hati kita, jika melihat
tugas yang dimilikinya, yaitu untuk berseru, menangis dan meratap, untuk menggunduli
kepala dan mengenakan pakaian pertobatan dan untuk menandai dahi orang-orang, yang
mengeluh dan berdukacita atas dosa-dosa itu dengan Tau.
Dengan tandan pertibatan salib dan dengan jubah berbentuk salib itu iapun menjadi serupa
dengan salib. (bdk. Yeh 9:4)
Dari tulisan-tulisan di atas dapat disimpulkan bahwa St. Fransiskus sendiri mengakui
bahwa dirinya adalah orang yang paling berdosa, jauh lebih buruk daripada seorang penjahat
yang paling jahat. Sementara orang lain beranggapan bahwa ia adalah “puncak kesucian”
manusia, karena senantiasa melakukan pertobatan yang terus menerus.
Kita sebagai umat beriman dan pengikut Fransiskus, hendaknya juga menyadari
keberadaan kita, dan mengusahakan hidup yang lebih baik dalam bidang keutamaan,
sebagaimana dicanangkan dalam Anggaran Dasar, yang kelak akan dibahas secara terperinci.
5. SHARING
Apakah saudara-saudari memiliki dan memakai Salib Tau? Kalau belum, jelakan
mengapa belum memakainya.
Bagi yang telah mempunyai dan memakainya, apakah ada hal tsb mempunyai efek
positif bagi kehidupan rohani Saudara-saudari? Jelaskan!
Salib Tau kita hanya terbuat dari kayu, apakah terpikir oleh saudara-saudari untuk
menggantinya dengan logam mulia? Jelaskan!
Dapatkan saudara-saudari menarik benang merah dari peristiwa Salib San Damiano
dengan Salib Tau?? Jelaskan!
Ketika saudara-saudari mengikuti Ekaristi Suci, ternyata terdapat hal-hal yang
menurut saudara-saudari tidak selaras dengan ketentuan yang ada. Apa tindakkan
saudara-saudari? Jelaskan!
113