Page 38 - PEMBINAAN NOVIS
P. 38
Pembinaan Novis
7. HAL IKHWAL KONSTITUSI
1. PENGANTAR
Konstitusi dalam bahasa populer atau umum berarti segala sesuatu yang menentukan atau
mengatur mengenai ketatanegaraan, dan sebagian dari konstitusi itu adalah undang-undang
14
dasar atau undang-undang dasar itu sendiri .
Jadi konstitusi memberi kemungkinan atau kemungkinan besar adalah undang-undang
dasar itu sendiri.
15
Dalam bahasa gerejani mempunya 3 (tiga) pengertian:
Pertama dalam arti sempit adalah seluruh dokumen kepausan untuk
mengkumandangkan hukum atau keputusan, baik atas kebijaksanaan sendiri atau
bersama Dewan (Kardinal) – dalam bentuk Bulla.
Kedua, seluruh dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Konsili Ekumenis di bidang
ajaran, pastoral atau kehidupan gerejani, yang mengikat seluruh Gereja (Codex luris
Canonici atau Kitab Hukum Kanonik disingkat KHK), misalnya konstitusi Konsili
Lumen Gentium, Dei Verbum dll. (Kan 754)
Sementara itu, arti yang ketiga adalah peraturan dasar untuk mengarahkan hidup serta
karya para anggota suatu lembaga hidup bakti termasuk ordo, kongregasi biarawan,
biarawati, serikat hidup kerasulan sebagaimana diatur oleh Hukum Kanonik Kan 587.
Sementara itu, KHK Kan 587 mengutarakan bahwa:
Untuk melindungi dengan lebih setia panggilan serta identitas masing-masing tarekat,
dalam pengaturan dasar atau konstitusi masing-masing tarekat haruslah dicantumkan,
di samping apa yang ditetapkan Kan 578, norma-norma dasar mengenai
kepemimpinan tarekat serta tata hidup para anggota, penerimaan serta pendidikan para
anggota dan juga objek khas dari ikatan-ikatan suci.
Buku peraturan semacam ini hendaknya telah disetujui oleh otoritas Gereja yang
berwenang dan hanya dapat dirubah dengan sepengetahuan dan ijin pihak Gereja, lain
tidak dibenarkan mengadakan perubahan.
Dalam buku peraturan itu unsur-unsur rohani dan yuridis hendaknya dipadukan
dengan baik; namun peraturan-peraturan jangan dibuat lebih banyak lagi dari pada
yang diperlukan.
Peraturan-peraturan lain yang ditetapkan oleh pimpinan tarekat yang berwenang
hendaknya dikumpulkan baik-baik dalam buku lain, yang menurut kebutuhan tempat
dan waktu dapat ditinjau kembali dan disesuaikan sebagaimana diperlukan.
2. KONSTITUSI UMUM
Kita pernah membahas masalah ini secara tidak langsung dalam riwayat singkat OFS, yang
secara tradisi telah berdiri semenjak tahun 1221 bersamaan dengan pertobatan Sto. Fransiskus.
Hal tersebut dipertegas lagi dengan apa yang tertulis dalam bagian awal dari AD OFS pasal
1 artikel 3 yang berbunyi sbb:
Anggaran Dasar ini menggantikan Memoriale Propositi ( tahun 1221 ) serta Anggaran
Dasar – Anggaran Dasar yang telah disyahkan oleh Paus Nikolaus IV dan Paus Leo XIII,
menyesuaikan Ordo Fransiskan Awam dengan kebutuhan-kebutuhan serta harapan-harapan
Gereja di dalam situasi zaman yang telah berubah.
Maka kelihatan bahwa perkembangan kemajuan zaman tidak banyak berpengaruh pada
prinsip-prinsip hidup Fransiskan Awam yang hendak hidup seturut Yesus Kristus menurut
hidup Injili Sto. Fransiskus, atau dengan kata lain tetap relevan hingga saat ini. Sepanjang
sejarah Fransiskan Sekular hidupnya diatur oleh Anggaran Dasar yang berbeda, namun prinsip
14 E. Zaenal Arifin (editor): Kata-kata Muktahir.
15 Adolf Heuken SJ: Ensiklopedi Gereja Jilid III.
118