Page 36 - PEMBINAAN NOVIS
P. 36

Pembinaan Novis



                              masih tampak cucuran darah segar, demikian pula telapak tangan dan lambung-
                              Nya. Luka-luka memang tidak terhapuskan meski Ia telah bangkit dari kematian
                              (bdk. Yoh. 20:27).
                              Sebelah kaki kiri Yesus, terlukis seekor ayam jantan. Ini mengingatkan peristiwa
                              penyangkalan  Petrus,  dan  sekaligus  menggambarkan  kokok  ayam  jantan  pada
                              setiap  pagi,  menyongsong  fajar  keselamatan  Allah  bagi  umat-Nya.  (bdk.  Luk.
                              1:78)
                              Searah dengan lutut Yesus kaki kanan dan kiri terlihat orang-orang kerdil yang
                              bertolak pinggang,sebagai lambang kekerdilan para serdadu dan mereka yang tidak
                              mampu menangkap Yesus (Yoh. 18:3-6)
                              Satu-satunya  pakaian  yang  dikenakan-Nya  adalah  efod  sarung  pinggang  putih
                              yang dihiasi pelipat warna keemsan, yang biasa dipakai oleh para Imam. Lambang
                              bahwa Yesus adalah seorang imam agung. (Ibr. 4:14-5:10)
                              Di bawah lengan kanan, tampak Bunda Maria bersama murid-murid-Nya, di mana
                              dalam peristiwa penyaliban, Yesus menyerahkan Yohanes : “Ibu, inilah anakmu.”
                              Dan kepada murid-Nya: “Inilah ibumu.” (Yoh. 19,26-27)
                              Di sebelah kiri Yesus kelihatan Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan seorang
                              perwira Roma yang bersimpati kepada-Nya (Mat. 27:54b-56) di balik tirai tampak
                              3 kepala kecil-kecil mewakili para serdadu.
                              Di bawah pergelangan tangan-Nya yang masih mengucurkan darah tampak para
                              malaikat  yang  menyambut  kebangkitan-Nya,  demikian  pula  para  kudus  yang
                              terlukis pada ujung-ujung tangan Yesus.
                              Lengan  Yesus  kedua-duanya  berlatar  belakang  hitam,  yang  menggambarkan
                              bahwa kematian tidak mampu mengalahkan-Nya, Ia tidak selamanya tinggal dalam
                              kegelapan kubur, melainkan segera bangkit.
                              Di atas lengan tampak kepala Yesus tegak dengan mata memandang tajam, yang
                              mampu  menembus  relung  hati  para  umat-Nya  mengajak  untuk  mendekat,  dan
                              membawa dalam kemuliaan-Nya. (Luk 24:26)
                              Kepala Yesus tanpa mahkota duri, tetapi di latar belakang dengan korona atau
                              lingkaran terang, karena Dialah terang dunia.
                              Di atas kepala tampak tulisan-tulisan putih, di atas sendiri tertulis J H S NAZARE
                              dengan dasar warna merah dan di bawahnya tertera REX IVDEOV dengan dasar
                              warna hitam, yang berarti Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi (Yoh. 19:19)
                              Di  atas  tulisan  tampak  Yesus  Kristus  telah  bangkit  dalam  lingkaran  merah,
                              dikelilingi para kudus. Yesus membawa panji kemenangan sebuah tongkat salib,
                              sebagai tanda Dialah tongkat keadilan. (bdk. 1 Kor. 1:23-24)
                              Paling atas tampak tangan yang menyambut-Nya, inilah misteri cinta kasih yang
                              tidak terselami (Luk. 3:22), kita tidak mungkin melihat kemuliaan Yesus Kristus
                              terlepas dari Allah Bapa dan Roh Kudus.
                              Secara keseluruhan lukisan ini memperlihatkan Yesus Kristus sebagai pemenang
                              atas dosa dan maut, yang sekaligus menepis aliran yang menentang adanya Allah
                              Tritunggal.

               4.  SPIRITUALITAS
                       Dengan mengetahui secara sepintas makna Salib dari San Damiano, maka kita melangkah
                   lebih jauh ke dalam spiritualitas Sto. Fransiskus dari Assisi. Fransiskus yang secara radikal
                   melaksanakan  perintah  Tuhan  untuk  memperbaiki  Gereja-Nya  yang  nyaris  roboh,
                   memperbaiki gereja berarti bahwa:
                       Kita sebagai warga gereja belum sepenuhnya mengikut ajaran gereja. Masih banyak yang
                       harus dibenahi, baik dalam perilaku sehari-hari di kalangan umat beriman maupun dalam
                       mengikuti Liturgi Gereja.
                       Sebagai warga OFS, kita belum sepenuhnya memahami makna Kitab Suci, karenanya
                       sangatlah perlu mengadakan pertemuan tentang Kitab Suci.

                                                            116
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41