Page 13 - ANGGARAN DASAR ORDO FRANSISKAN SEKULAR
P. 13

segala ciptaan --matahari dan bulan, cuaca dan air, api dan bumi, mengampuni orang dan kematian--
               sebagai simbol-simbol kesatuan antara Allah dan umatNya. Sebab itu, segala ciptaanNya memiliki
               kualitas kudus dan menikmati kebutuhannya bersama manusia dalam sejarah keselamatan.
                        Mengikuti teladan Fransiskus, para Fransiskan Sekular menyatakan hormat yang mendalam
               terhadap segala ciptaan dan menggunakannya sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan Allah.
               Selanjutnya, mereka menjunjung tinggi alam tercipta serta teknologi dan membangun nurani
               masyarakat terkait dengan pemanfaatan sumber-sumber alami.
                            Pelayanan kepada ciptaan ini akan membendung arus egoisme dalam kekerasan dan
               pemborosan serta eksploitasi di dunia ini.

               19.     Pelayanan yang paling khas fransiskan adalah membawa damai (Art. 19). Damai bertumbuh
               dari pencarian akan integritas pribadi serta harmoni dengan orang-orang lain, dan penemuan akan
               kehadiran Allah di mana-mana. Damai dibangun dengan: menerima diri sendiri, memandang
               orang-orang lain sebagai pengungkapan-pengungkapan kasih Allah, memilih pendekatan positif
               untuk setiap masalah, dan berkomunikasi dengan Tuhan secara terus menerus. Damai menyingkirkan
               segala pikiran tentang kekerasan dan mengenakan hati yang lapang. Buah dari damai adalah sukacita
               dan pengharapan. Penerapan khusus dari pelayanan membawa damai ini adalah persiapan
               menyongsong kematian: kematian adalah saat orang tiba pada puncak perjumpaan dengan Allah dan
               pada damai abadi di hadiratNya, yang menjawab tuntas pencarian akan damai yang dibumi ini.


                                                       PASAL TIGA
                                              HIDUP DALAM PERSAUDARAAN

               20.     Seperti biasanya, hidup injili fransiskan yang digariskan dalam pasal dua, dikembangkan dan
               dipertahankan terus dalam bingkai sebuah komunitas yang tertata dan disebut "Persaudaraan" (=
               fraternitas), pada ruang lingkungannya masing-masing.
                     Karena itu, topik pasal tiga adalah "Persaudaraan" (Art. 20-26).
                       Persaudaraan-persaudaraan itu merupakan komunitas. Komunitas yang hidup dan aktif, yang
               berperan sebagai perwujudan dari relasi mencintai dan saling percaya antar anggota dan merupakan
               sebuah unit resmi pemerintahan Ordo.
                       Persaudaraan-persaudaraan itu ada pada pelbagai tingkat dan memiliki ciri khasnya sendiri
               (Art. 20), dijiwai dan dibimbing oleh pimpinan mereka uang awam sedangkan hal-hal yang lebih
               khusus, oleh kebutuhan setempat (Art. 21). Eksistensi Persaudaraan-persaudaraan itu disahkan oleh
               Gereja (Art. 22) dan terpelihara berkat para anggota baru yang dipersiapkan untuk mengikat diri (Art.
               23).
                       Pertemuan-pertemuan dan kontribusi yang mereka berikan merupakan ungkapan kemauan
               untuk, dan rasa berkomunitas (Art. 24-25). Pertumbuhan rohani mereka dikembangkan melalui
               pendampingan para rohaniwan dan biarawan-biarawati (Art. 26).
                      Pasal tiga ini dibuka dengan menggariskan bahwa Persaudaraan merupakan ciri khusus semua
               kelompok Fransiskan Sekular, entah Lokal, Regional, Provinsial, Nasional atau pun Internasional (Art.
               20). Sebuah dimensi baru diberikan kepada kehidupan Fransiskan Sekular karena artikel ini
               memperlihatkan kesadaran akan (dan karena itu wajib diwujudkan) adanya semangat dan corak
               persaudaraan yang berlaku pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi dari Persaudaraan Lokal.
                        Pengelompokan atas Regio, Provinsi, Nasional atau Internasional bukanlah sebesar sebuah
               federasi dari Persaudaraan-persaudaraan yang mandiri, semi otonom atau semacam forum untuk
               saling bertemu, tetapi benar-benar sebuah komunitas yang berfungsi penuh, lengkap dengan
               ciri-corak, interaksi serta wewenangnya sendiri, sesuai dengan yang diartikan dalam Statuta.
   8   9   10   11   12   13   14   15