Page 12 - ANGGARAN DASAR ORDO FRANSISKAN SEKULAR
P. 12

kemauan untuk berkomunitas mendorong para Fransiskan Sekular untuk menemukan Kristus dalam
               setiap orang, terutama orang-orang yang hina serta miskin dan malang.


               14.    Konsekuensi alami dari hidup sederhana dan rasa berkomunitas adalah pelayanan tanpa batas
               (Art. 14). Para Fransiskan Sekular mencurahkan diri mereka dengan memanfaatkan bakat-bakat,
               kemampuan serta tanggungjawabnya yang khusus.
                           Demikianlah mereka membawa kepada orang-orang lain pengalaman akan Allah dan
               pengharapan akan mencapai kepenuhan kemanusiaannya .

               15.     Pengelompokan kedua (Art. 15) dari cara-cara para Fransiskan Sekular menyebarkan Injil dan
               memberi kesaksian tentang Yesus Kristus berkaitan dengan tindakan nyata. Hidup injili tidak hanya
               nampak dalam suatu gaya hidup khusus, tetapi juga menyatakan diri dalam cara khas bagaimana
               kerasulan atau pelayanan dijalankan.
                      Aspek khusus pertama dari kegiatan penginjilan para Fransiskan Sekular adalah keadilan sosial
               (Art. 15), baik pada level perorangan maupun pada level partisipasi sebagai komunitas. Mereka harus
               memperlihatkan keadilan itu pada diri mereka sendiri dan menggerakkannya pada orang lain, bukan
               hanya pada hidup pribadi mereka tetapi juga pada forum-forum publik seperti politik, bisnis,
               ekonomi dan sejenisnya. Perintah untuk memajukan keadilan sosial selaku sebuah kelompok yang
               tertata ini, mengalahkan larangan-larangan sebelumnya yang melawan pengungkapan hak-hak secara
               terbuka, manakala dilakukan sebagai suatu cara untuk memperlihatkan keyakinan-keyakinan iman.


               16.      Satu sarana konkret lain untuk mewartakan kabar gembira Yesus Kristus dinyatakan dalam
               sikap terhadap kerja (Art. 16). Melalui kerja, kaum Fransiskan Sekular menemukan dunianya
               sehari-hari sebagai gelanggang keselamatannya, dan sekali gus memberikan contoh Kristus yang
               menyelamatkan, kepada orang-orang lain.
                          Maka kerja manusia merupakan berkat, baik yang diperoleh maupun yang dihadiahkan.
               Dengan bekerja orang ikut serta dalam kuasa Bapa yang mencipta, memperbaharui muka bumi
               bersama Putera, dan membawa cinta kasih Roh Kudus kepada umat manusia. Sikap terhadap kerja
               yang demikian dapat memperbaiki nilai-nilai serta tingkah laku orang sendiri dan orang lain terhadap
               kerja tangan dan manajemen, terhadap bisnis dan ekonomi, terhadap upah dan jaminan hidup yang
               pantas dan terhadap pembagian yang tepat bakat-bakat pribadi serta sumber daya (manusia)
               orang-orang lain.


               17.     Perwujudan apostolik yang ketiga hidup injili, berkaitan dengan kehidupan keluarga (Art. 17).
               Keluarga merupakan dasar masyarakat yang diberikan Allah dan miniatur dari dunia semesta yang
               sudah ditebus oleh Kristus.
                        Sebab itu keluarga-keluarga yang berorientasi fransiskan menghadirkan sebuah dunia yang
               cinta dan martabatnya telah diperbaharui, -- merupakan contoh kasih Kristus kepada GerejaNya, dan
               memancarkan terang Kristus yang menguasai kegelapan dari keluarga-keluarga yang tercerai-berai
               dan dari nilai-nilai kafir yang merajalela dewasa ini.
                       Karena itu, para suami-istri memikul tugas pelanggan khusus dalam Gereja, terhadap dunia.
               Tugas pelayanan itu dijalankan dengan dua cara, yaitu: dengan membimbing dan mendidik anak-anak
               mereka agar mengalami Kristus, dan dengan memberi kesaksian kepada orang-orang lain bahwa
               Allah hadir dalam keluarga. Kehidupan yang demikian merupakan salah satu perwujudan paling
               khusus dari kehidupan serta misi kaum awan dalam Gereja.

               18.     Ungkapan yang keempat dari kerasulan fransiskan adalah ekologi, yaitu relasi antar sesama
               ciptaan itu sendiri, relasi dengan lingkungannya, dan dengan Allah (Art.18). Fransiskus memandang
   7   8   9   10   11   12   13   14   15