Page 185 - Konferensi Pers Hasil Operasi Penindakan pada Produksi dan Peredaran Produk Ilegal di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor
P. 185
Judul : Soal Kopi Sachet Mengandung Obat Kuat, Ini Kata Dinkes Kota Bandung
Nama Media : pikiran-rakyat.com
Tanggal : 8 Maret 2022
Halaman/URL : https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-133912069/soal-
kopi-sachet-mengandung-obat-kuat-ini-kata-dinkes-kota-bandung
Tipe Media : Media Online
Dinas Kesehatan (Dinkes) kita
Bandung mengingatkan
masyarakat, untuk lebih teliti dalam
mengkonsumsi makanan dan
minuman. Satu diantaranya, dengan
membaca Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga
(SPP-IRT), jika produk tersebut
bukan dari pabrikan.
Kepala Dinkes kota Bandung dr.
Ahyani Rakasanagara menuturkan,
instansinya tidak memiliki
kewenangan untuk mengawasi lebih
lanjut terkait isu produk kopi
kemasan (sachet) yang
mengandung paracetamol dan
sildenafil. Alasannya, kopi tersebut
sudah masuk kategori produk pabrikan.
"Regulasi pengawasan makanan dan minuman kan ada 2 macam, kalau yang industri rumah
tangga itu kewenangannya dinkes. Kalau yang sifatnya pabrikan itu BPOM gitu. Maka dengan
temuan itu, tentu pengawasannya bersama sama itu dari hulu ke hilir," jelas Ahyani ditemui di
Balai Kota Bandung hari ini Senin, 7 Maret 2022.
Pengawasan yang dimaksud, kata Ahyani, mulai dari hulu dilakukan BPOM, sementara di hilir
melibatkan Dinas Perdagangan dan Industri, karena dipastikan produk tersebut dijual di gerai
gerai di toko atau supermarket.
"Jadi ada dua hal, kalau dinas kesehatan lebih ke mempromosikan kepada masyarakat dalam
memilih makanan minuman tolong dilihat kalau yang industri rumah tangga PIRT nya. Nah
kalau yang pabrikan kodenya kode MD ya dari Bpom itu bisa di cek di webnya BPOM bener
ngga," tandas Ahyani.
Dengan kata lain, kata Ahyani, masalah pengawasan produk makanan minuman tersebut tidak
hanya melibatkan institusi pemerintah saja. Namun peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan
untuk mengetahui keamanan produk konsumsi.