Page 193 - Konferensi Pers Hasil Operasi Penindakan pada Produksi dan Peredaran Produk Ilegal di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor
P. 193
Judul : Ada Temuan Kopi Mengandung Paracetamol, Ini Imbauan Dinkes
Bandung
Nama Media : Liputan6.com
Tanggal : 8 Maret 2022
Halaman/URL : https://www.liputan6.com/regional/read/4905226/ada-temuan-kopi-
mengandung-paracetamol-ini-imbauan-dinkes-bandung
Tipe Media : Media Online
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kota Bandung Ahyani Raksanagara
mengingatkan kepada masyarakat
untuk lebih teliti dalam mengonsumsi
makanan dan minuman. Hal itu ia
sampaikan menanggapi temuan kopi
saset atau instan yang mengandung
paracetamol dan sildenafil oleh Badan
Pengawas Obat-obatan dan Makanan
(BPOM).
"Toko-toko kalau mau menjual produk
harus mengeceknya. Jadi, semuanya
termasuk warga bagus untuk
mengawasi, jika ada keraguan bisa
laporkan dan kami akan langsung
mengeceknya," kata Ahyani di
Bandung, Senin (7/3/2022).
Ahyani menjelaskan, Dinkes Kota Bandung tak memiliki wewenang untuk mengawasi lebih
lanjut terkait isu temuan kopi saset yang mengandung paracetamol dan sildenafil itu.
Sebabnya, kopi tersebut sudah masuk kategori produk pabrikan.
"Regulasi pengawasan makanan dan minuman kan ada dua macam. Kalau yang industri
rumah tangga itu kewenangannya Dinkes. Kalau yang sifatnya pabrikan itu BPOM. Maka
dengan temuan itu, tentu pengawasannya bersama sama itu dari hulu ke hilir," tuturnya.
Untuk pengawasan dari hulu, Ahyani mengatakan, harus dilakukan oleh BPOM. Sedangkan,
dari hilir yakni melibatkan Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin), sebab dipastikan produk
tersebut dijual di gerai-gerai toko atau supermarket.
"Kalau dinas kesehatan lebih ke mempromosikan kepada masyarakat dalam memilih makanan
dan minuman," ucapnya.
Ahyani menyebutkan, masyarakat bisa melihat Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga (SPP-IRT) dari produk yang beredar. Dalam kemasan bersertifikat itu, tercantum
kandungan dalam makanan atau minuman, serta nomor SPP-IRT.