Page 27 - Konferensi Pers Hasil Operasi Penindakan pada Produksi dan Peredaran Produk Ilegal di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor
P. 27

Judul              :  BPOM Gagalkan Penjualan Produk Obat Ilegal Senilai Rp1,5 Miliar
                Nama Media         :  medcom.id
                Tanggal            :  5 Maret 2022
                Halaman/URL        :  https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/GKdj2W0b-bpom-gagalkan-
                                      penjualan-produk-obat-ilegal-senilai-rp1-5-miliar
                Tipe Media         :  Media Online



                                                                         Badan  POM  melakukan  operasi
                                                                         penindakan terhadap sarana ilegal
                                                                         yang  memproduksi  pangan  dan
                                                                         obat    tradisional   mengandung
                                                                         Bahan  Kimia  Obat  (BKO)  di  Kota
                                                                         Bandung  dan  Kabupaten  Bogor.
                                                                         Operasi tersebut merupakan tindak
                                                                         lanjut  laporan  masyarakat  terkait
                                                                         penjualan  produk  pangan  olahan
                                                                         mengandung BKO secara online.
                                                                           "Ini   pengembangan        kasus
                                                                         penjualan  bahan  baku  obat  ilegal
                                                                         yang  diungkap  Badan  POM,"  kata
                                                                         Kepala  Badan  POM,  Penny  K.
                                                                         Lukito  dilansir  Media  Indonesia,
                                                                         Jumat, 4 Maret 2022.
                                                                         Kegiatan              penyelidikan,
                                                                         pengawasan,  dan  pemeriksaan
                                                                         dilakukan    Kedeputian     Bidang
                                                                         Penindakan  Badan  POM  bersama
                                                                         dengan  Balai  Besar  POM  di
                Bandung dan Loka POM di Kabupaten Bogor. Dari hasil operasi, secara rinci ditemukan produk
                jadi berupa 15 jenis (5.791 pcs) pangan olahan mengandung BKO dan 36 jenis (18.212 pcs)
                obat tradisional mengandung BKO.


                Kemudian, ditemukan 32 kg bahan baku obat ilegal mengandung Parasetamol dan Sildenafil,
                5  kg  produk  ruahan/bahan  campuran  setengah  jadi,  cangkang  kapsul  serta  bahan  kemas
                aneka  jenis  seperti  aluminium  foil  untuk  saset,  karton,  plastik,  dan  hologram.  Pada  lokasi
                tersebut ditemukan juga beberapa alat produksi sederhana.


                Barang bukti pangan olahan dan obat tradisional yang ditemukan antara lain Kopi Jantan, Kopi
                Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung. Produk-produk tersebut diduga
                mengandung BKO Paracetamol dan Sildenafil.

                "Bahan  kimia  obat  merupakan  bahan  yang  dilarang  digunakan  dalam  obat  tradisional  dan
                pangan olahan. Bahan kimia obat seperti Parasetamol dan Sildenafil merupakan bahan yang
                digunakan untuk produksi obat. Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia
                obat  ini  dapat  menimbulkan  risiko  tinggi  dan  efek  samping  yang  dapat  membahayakan
                kesehatan," paparnya.
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32