Page 44 - Majalah POM Edisi IX
P. 44

Kamar Belajar

                                                                                         Oleh: Bayu Kresna

                   Mengenal                                  kesehatan tubuh seseorang. Namun,
                                                              Asupan makanan penting untuk


                                                            bagi mereka yang memiliki kondisi medis
                            PKMK,                         tertentu, makanan yang akan dikonsumsi
                                                         harus mendapat kekhususan. Tidak
                    Pangan untuk                       hanya pangan yang aman, bermutu dan

                  Orang-orang                        utama manusia yang diatur dalam
                                                      bergizi, sesuai kebutuhan dasar paling
            dengan Kondisi                         UUD Negara Republik Indonesia Tahun

                                                  1945. Melain kan harus tepat juga jenis
          Medis Tertentu                        makanan serta formulasinya.





                   elompok masyarakat yang   pangan yang tinggi; seperti pangan untuk   dan makanan, Badan POM terus melaku-
                   rentan kondisi medis ter-  kelompok dengan kondisi medis tertentu   kan pengawasan baik itu pre dan post mar-
                   tentu, memerlukan pangan   atau PKMK. Hal tersebut tertuang dalam   ket. Kepala Badan POM, Penny K. Lukito
                   olahan khusus yang difor-  Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun   menyebut dalam implementasi regulasi
         Kmulasikan secara khusus           2019 tentang Keamanan Pangan.      PKMK tersebut sering menemui beberapa
          untuk memenuhi kebutuhan gizinya.    Badan POM sendiri telah mengelu-  tantangan, terutama dirantai distribusi.
          Beberapa kategori mereka yang termasuk   arkan Peraturan Badan POM  Nomor 1   ”Kami memantau implementasi regula-
          ke dalam kelompok ini, antara lain; (1)   tahun 2018 tentang Pengawasan Pangan   si PKMK menghadapi beberapa tantangan
          bayi prematur, (2) anak berisiko gagal   Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus,   di antaranya tingkat pemahaman pelaku
          tumbuh, gizi kurang, atau gizi buruk,   tujuannya adalah untuk melindungi   usaha distribusi (apotek) dan konsumen,
          dan (3) pasien penyakit tidak menular   konsumen dan menciptakan iklim perdaga-  bahwa PKMK hanya dijual di apotek dan
          (PTM) seperti diabetes, penyakit ginjal   ngan yang jujur dan adil.   dapat diperoleh dengan resep dokter, masih
          kronik, dan penyakit hati kronik.    Hingga saat ini peraturan tersebut   rendah. Selain itu, rantai distribusi PKMK
            Hasil  Riset Kesehatan Dasar (Riskes-  telah mengalami dua kali perubahan yaitu   melibatkan banyak pihak seperti pelaku
          das) 2018 menemukan prevalensi 29,5%   Peraturan Badan POM Nomor 24 tahun   usaha, penyelenggara sistem elektro-
          kelahiran prematur serta 3,9% gizi bu-  2019 dan Peraturan Badan POM Nomor   nik farmasi (PSEF), rumah sakit, dan
          ruk dan 13,8% gizi kurang pada balita.   24 Tahun 2020 sesuai perkembangan ilmu   penyedia jasa pengiriman. Di sisi lain,
          Tak hanya itu, penyakit tidak menular   pengetahuan dan teknologi. Regulasi ini   pembatasan mobilitas selama pandemi
          (PTM) di Indonesia juga menyumbang   mengatur ketentuan persyaratan, produksi,   COVID-19 juga semakin memperlambat
          tak sedikit kematian yaitu 73% atau   label, iklan, peredaran, dan pengkajian   penjualan produk slow moving seper-
          sekitar 1.365.000 juta jiwa. Pemerintah   Pangan Olahan untuk Diet Khusus (PDK)   ti PKMK.” Jelasnya dalam Sosialisasi
          tentunya tidak berdiam diri, masalah   dan PKMK untuk kelompok bayi dan   Regu lasi Pangan Olahan untuk Keperlu-
          kesehatan pada bayi dan anak serta PTM   anak serta kelompok dewasa.  an Medis Khusus (PKMK) yang diseleng-
          yang disebabkan gaya hidup tidak sehat                               garakan 6 Oktober lalu.
          adalah masalah serius karena menyang-  PKMK Diberikan dengan Pengawasan   PKMK tak serta merta hanya menjadi
          kut generasi penerima tongkat estafet   Dokter                       tanggung jawab Badan POM. Kementeri-
          bangsa di masa depan.                Secara umum PKMK dikhususkan    an/Lembaga/Pemerintah Daerah berbagi
                                            untuk pasien yang memerlukan makanan   peran sesuai tugas dan kewenangan ma-
          Lindungi Masyarakat, Badan POM Atur   dengan komposisi zat gizi tertentu, baik   sing-masing dalam implementasi regulasi
          Ketat PKMK                        sebagai makanan pengganti mampun   PKMK. Pelaku usaha di sepanjang rantai
            Pangan Olahan untuk Keperluan   makanan tambahan. Karena sifatnya   suplai memegang tanggung jawab utama
          Medis Khusus (PKMK) adalah salah satu   yang dikhususkan untuk kondisi tertentu,   dalam menjamin praktik-praktik yang
          kelompok dari Pangan Olahan Gizi Khu-  PKMK hanya bisa didapatkan dibawah   baik diterapkan sejak produksi hingga
          sus (PKGK). Secara umum PKMK adalah   pengawasan dokter dan sesuai dengan indi-  distribusi PKMK kepada konsumen.
          pangan olahan yang diproses atau difor-  kasi dokter. Penggunaan yang tidak sesuai   Masyarakat juga harus berdaya men-
          mulasi secara khusus untuk manajemen   aturan penggunaan dikhawatirkan dapat   jadi konsumen cerdas yang memahami
          diet bagi orang dengan penyakit/gang-  memperburuk kondisi kesehatan pasien.   hal-hal yang harus diperhatikan saat
          guan tertentu. Badan POM berwenang   PKMK hanya dapat diedarkan di apotek,   berbelanja dan mengonsumsi pangan
          untuk menetapkan ketentuan terkait   rumah sakit, dan/atau puskesmas.  sehingga mendapatkan manfaat optimal
          pangan olahan dengan risiko keamanan   Sebagai regulator yang mengawasi obat  dari PKMK.1


     42
      42

                    Vol.3/No.3/2021
                    V ol.3/No.3/2021
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49