Page 19 - 140619_Transformasi Penguatan Pengawasan Obat dan Makanan
P. 19

global. Setiap pejabat dan pegawai Badan POM harus memahami tugas dan fungsinya untuk
               mencapai visi dan misi Badan POM tersebut.
               Badan  POM  terus  melakukan  pembaruan  termasuk  penataan  kepemimpinan  melalui
               pelantikan pejabat struktural untuk memperkuat kinerja pengawasan agar terwujud obat dan
               makanan aman meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saing bangsa.

               Pejabat  yang  dilantik  merupakan  SDM  pilihan  yang  berpotensi  untuk  dapat  mendukung
               pencapaian tujuan Badan POM. Promosi dan mutasi pejabat struktural merupakan bagian
               dari  pembangunan  kepemimpinan  dalam  organisasi.  Posisi  dan  jabatan  baru  juga
               memberikan tantangan untuk mengasah kapasitas kepemimpinan. Optimalisasi potensi dan
               kinerja sumber daya kepemimpinan ini  menjadi  langkah penting dalam pencapaian tujuan
               organisasi.
               “Badan  POM  memiliki  peran  penting  dalam  pembangunan  nasional  melalui  perlindungan
               masyarakat dari obat dan makanan yang tidak aman, terutama bagi generasi penerus bangsa.
               Karena  itu,  setiap  pejabat  Badan  POM  harus  benar-benar  memahami  perannya  sebagai
               pelayan masyarakat,” ungkap Penny.
               Semua  yang  dilakukan  Badan  POM  ditujukan  untuk  kepentingan  rakyat  Indonesia.  Jadi
               pejabat Badan POM harus cermat dan mampu membedakan serta mengambil langkah yang
               tepat dengan professional dalam melakukan tugas dan fungsinya dalam pengawasan dan
               penindakan. “Kita harus membedakan perkara yang harus ditindaklanjuti dengan pembinaan
               dan  bimbingan,  atau  perkara  kejahatan  yang  harus  ditindak  tegas  dan  profesional,”  ujar
               Penny.

               Kepala Badan POM menjelaskan, bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
               30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil, setiap Pegawai Negeri Sipil
               (PNS) harus memiliki Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang disusun berdasarkan perjanjian
               kinerja  Unit  Kerja  yang  dipimpinnya  dengan  outputdipenuhinya  target  kinerja.  Pejabat
               pimpinan  tinggi,  pejabat  administrasi,  dan  pejabat  fungsional  yang  tidak  memenuhi  target
               kinerja dapat dikenakan sanksi administrasi sampai dengan pemberhentian, demikian bunyi
               Pasal 56 PP tersebut.

               Oleh  karena  itu,  Kepala  Badan  POM  mengajak  seluruh  jajaran  untuk  menjadi  pemimpin
               teladan  yang  berintegritas  serta  berani  mengambil  risiko  untuk  kebenaran  dan  kebaikan
               bangsa. “Lakukan perubahan untuk membangun sistem menjadi  lebih efisien, efektif, dan
               memberikan  pelayanan  publik  terbaik,  dengan  bekerja  profesional,  proaktif,  inovatif,  dan
               terbuka, sesuai dengan visi dan misi yang terus dibangun di Badan POM,” pesan Penny.

               “Jangan  menjadi  PNS  yang  pasif.  Mari  laksanakan  arahan  Presiden  Republik  Indonesia
               dengan  menjadi  PNS  bekerja  lebih  cerdas,  proaktif,  dan  berinovasi  demi  kemajuan
               Indonesia,” tutupnya.
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24