Page 60 - Kunjungan Kerja Menko Kemaritiman dan Investasi bersama Badan POM serta Wakil Menkes ke Fasilitas Produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia
P. 60
Judul : PKS Ingatkan Pemerintah Jangan Salah Fokus Soal Pengembangan Vaksin
Nama Media : mnctrijaya.com
Tanggal : 9 September 2021
Halaman/URL:https://mnctrijaya.com/news/detail/46240/pks-ingatkan-pemerintah-
jangan-salah-fokus-soal-pengembangan-vaksin
Tipe Media : Online
Jakarta - Politisi PKS Mulyanto minta
Pemerintah tetap fokus mengejar target
produksi massal vaksin Merah Putih.
Jangan sampai upaya tersebut
terbengkalai, karena Pemerintah lebih
mementingkan pembangunan pabrik
vaksin milik investor asing daripada
mengembangkan vaksin buatan anak
bangsa sendiri.
"Pemerintah jangan salfok (salah fokus)
dalam upaya pengadaan vaksin ini. Pemerintah harus konsisten memprioritaskan
vaksin inovasi anak bangsa daripada vaksin asing," kata Mulyanto menanggapi hasil
kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)
Luhut Binsar Panjaitan ke pabrik vaksin PT. Etana Biotechnologies Indonesia, di Pulo
Gadung, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021).
Mulyanto mengingatkan bahwa proses pembuatan vaksin Merah Putih ini sudah
menjelang tahap-tahap akhir.
Agar proses ini dapat berjalan sesuai target, maka Pemerintah perlu memberikan
dukungan maksimal, agar vaksin Merah Putih hasil karya putra-putri Indonesia ini bisa
menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
"Pak Luhut ini Menko Investasi jadi fokusnya cari investor. Sementara PKS ingin
Vaksin Merah Putih, hasil inovasi anak bangsa, ini dihilirisasi dan segera disiapkan
produksinya.
Dan itu sudah di depan mata. Universitas Airlangga bersama Biotis Pharmaceutical
sudah diacungkan jempol oleh BPOM. Kalau tidak ada aral melintang, maret 2022
sudah selesai uji klinis tahap 1-3 dan mendapat EUA dari BPOM. Arah ini yang harus
didorong pemerintah," tegas Mulyanto.
Mulyanto menilai kehadiran vaksin Merah Putih mempunyai nilai strategis.
Kehadirannya bukan hanya dapat membantu negara menanggulangi pandemi Covid-
19 tapi juga sebagai bukti kemajuan dunia riset biomolekular di Indonesia. Dengan
demikian kedudukan peneliti Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata oleh
bangsa lain.