Page 12 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 12

Judul                 : BPOM Terbitkan Izin Obat Darurat Covid-19 untuk Favipiravir
                                       dan Remdesivir

               Nama Media            : tempo.co

               Tanggal               : 6 Oktober 2020
               Halaman/URL          : https://gaya.tempo.co/read/1393261/bpom-terbitkan-izin-obat-darurat-
                                      covid-19-untuk-favipiravir-dan-remdesivir

               Tipe Media            : Online



                                                          Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan  (BPOM)
                                                          telah menerbitkan izin penggunaan dalam kondisi
                                                          darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dua
                                                          obat  untuk  perawatan COVID-19.  Pertama  izin
                                                          obat  Favipiravir  diberikan  kepada  Industri
                                                          Farmasi  PT.  Beta  Pharmacon  (Dexa  Group)
                                                          dengan merek dagang Avigan® sejak September
                                                          2020. Juga kepada PT. Kimia Farma Tbk yang
                                                          saat  ini  sudah  memproduksi  produk  generik
               Favipiravir di Indonesia.

               Kedua  obat Remdesivir,  telah  diberikan  EUA  sejak  tanggal  19  September  kepada
               Industri Farmasi PT. Amarox Pharma Global, PT. Indofarma, dan PT. Dexa Medica.
               Kedua  obat  itu  terbukti  melalui  uji  klinik  menunjukkan  kemanfaatannya  dalam
               menyembuhkan pasien COVID-19. Favipiravir digunakan untuk pasien derajat ringan
               dan sedang yang dirawat di rumah sakit. Ada pula Remdesivir diberikan untuk pasien
               derajat berat yang dirawat di rumah sakit.

               EUA  merupakan  persetujuan  penggunaan  obat  atau  vaksin  saat  kondisi  darurat
               kesehatan masyarakat, dalam hal ini pandemi COVID-19. Kepala Badan POM, Penny
               K. Lukito berharap penerbitan EUA dapat memberikan percepatan akses obat-obat
               yang  dibutuhkan  dalam  penanganan  COVID-19  oleh  para  dokter,  sehingga
               mempunyai pilihan pengobatan yang sudah terbukti khasiat dan keamanannya dari
               uji  klinik.  "Dengan  tersedianya  obat-obat  tersebut  diharapkan  dapat  meningkatkan
               angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian pasien COVID-19 yang menjadi
               target pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19,” kata Penny K. Lukito
               dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 5 Oktober 2020.

               Ia  pun  berharap  para  dokter  dan  tenaga  kesehatan  lain  bekerja  sama  untuk
               berpartisipasi  aktif  dalam  pemantauan  terhadap  khasiat  dan  keamanan  melalui
               kegiatan Farmakovigilans.

               Farmakovigilans  merupakan  kegiatan  pemantauan  dan  pelaporan  kejadian  tidak
               diinginkan dan/atau efek samping obat pada pasien oleh dokter dan tenaga kesehatan
               lainnya di fasilitas pelayanan kesehatan. Semua laporan tersebut diterima oleh Badan
               POM                dan               dievaluasi              secara               periodik.
               Apabila  terdapat  peningkatan  frekuensi  efek  samping,  maka  Badan  POM  dapat
               melakukan tindak lanjut dengan memberikan komunikasi risiko dan pencabutan EUA
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17