Page 25 - MAPOM_Vol6_No1_2024
P. 25
Daftar Obat yang Berpotensi Timbulkan Hasil Positif Palsu
Zat yang diuji menggunakan Zat yang berpotensial menyebabkan hasil positif palsu
No. immunoassay (berdasarkan obat yang terdaftar di Indonesia)
1 Alkohol Alkohol rantai pendek (misalnya: isopropil alkohol)
klorpromazin, efedrin, isoksuprin, methylenedioxymethylamphetamine (MDMA), metamfetamin,
2 Amfetamin ivity disorder (ADHD) seperti
metilfenidat, fenilpropanolamin, prometazin, pseudoefedrin, ranitidin
3 Benzodiazepin Obat golongan inhibitor reuptake serotonin selektif seperti sertraline
AID), obat golongan proton
4 Cannabinoid/ Ganja
pump inhibitors (PPI)
5 Kokain Teh daun koka, anestesi topikal yang mengandung kokain
dekstrometorfan, diphenhydramine 1
6 Opioid, opiat, dan heroin
opium, kina, kuinolon, rifampin, verapamil dan metabolitnya 1
7 Fensiklidin dekstrometorfan, diphenhydramine, doxylamine, ibuprofen, ketamine, tramadol, venlafaxine
8 Antidepresan trisiklik karbamazepin , siproheptadin , difenhidramin , hidroksizin , quetiapin
2
2
2
2
Keterangan:
1) Diphenhydramine dan verapamil (termasuk metabolitnya) telah terbukti memberikan hasil positif hanya pada tes metadon;
2) Laporan hasil positif palsu hanya terjadi pada spesimen darah (serum).
Disclaimer: Informasi pada tabel tidak mencakup semua zat/senyawa yang dapat menyebabkan hasil positif palsu.
immunoassay diperoleh hasil positif. mengenali molekul tersebut sebagai dapat menuliskan semua obat yang
Skrining narkoba menggunakan narkoba, sehingga menunjukkan hasil dikonsumsi selama seminggu terakhir.
metode immunoassay akan positif. Sebelum pemeriksaan berlangsung,
menunjukkan hasil positif apabila informasikan semua obat yang
antibodi terikat dengan obat atau Informasikan Tenaga Medis dikonsumsi, baik obat dari resep dokter
salah satu turunan kimianya. Namun Jika #SahabatBPOM merasa maupun obat yang dibeli sendiri di
antibodi juga dapat mengikat zat mendapat hasil positif palsu, segera apotek.
lain yang bentuknya serupa dengan informasikan kepada tenaga kesehatan Jadi, #SahabatBPOM tidak perlu
yang seharusnya dideteksi. Misalnya terkait, obat yang sedang dikonsumsi. khawatir apabila tes skrining narkoba
seseorang sedang mengonsumsi Apabila diyakini hasil tes narkoba positif menunjukkan hasil yang positif.
obat resep yang bentuk molekulnya palsu karena penggunaan obat lain Apalagi Sahabat BPOM tidak pernah
mirip dengan narkoba. Misalnya selain narkoba, maka dapat diusulkan mengonsumsi narkoba ya. Buat
seseorang sedang mengonsumsi untuk dilakukan uji konfirmasi. generasi muda Indonesia, mari bersama
obat yang bentuk molekulnya mirip Selain itu, sebagai bentuk antisipasi tolak penyalahgunaan narkoba untuk
dengan narkoba, maka antibodi akan hasil pemeriksaan positif palsu, kalian wujudkan Indonesia Emas 2045.