Page 30 - MAPOM_Vol6_No1_2024
P. 30

Jendela






                                                                              untuk mencapai status WLA. WLA adalah
                                                                              skema baru yang akan menggantikan
                                                                              stringent regulatory authority, di mana
                                                                              negara yang masuk dalam daftar WLA
                                                                              akan menjadi referensi global dalam hal
                                                                              output regulasi, praktik, dan keputusan.
                                                                                 Saat ini, BPOM masuk dalam daftar
                                                                              transitional WLA dan berkesempatan
                                                                              untuk mengajukan penilaian menjadi WLA.
                                                                              Dalam upaya mencapai WLA ini, BPOM
                                                                              mengajukan penilaian kepada WHO terkait
                                                                              dengan produk vaksin. Sebelumnya pada
                                                                              penilaian WHO tahun 2018 menunjukan
                                                                              bahwa BPOM berhasil mencapai Maturity
                                                                              Level 3 untuk produk vaksin, yang
                                                                              kemudian dipertahankan hingga follow-up
                                                                              visit tahun 2022.
                                                                                 Komnas Penilai Obat memainkan
                                                                              peran kunci dalam proses registrasi
                                                                              obat di mana evaluasi yang dilakukan
                                                                              sangat penting untuk mendukung
                                                                              BPOM mencapai status WLA. Melalui
                                                                              implementasi good review practices dan
                                                                              evaluasi menyeluruh terhadap keamanan,
                                                                              khasiat, dan mutu obat sebelum izin edar,
                                                                              Komnas Penilai Obat memastikan bahwa
                                                                              proses registrasi berjalan sesuai standar
                                                                              internasional. Kolaborasi ini diharapkan
                                                                              mendukung pencapaian status WLA.

           23 Tahun Perjalanan Komnas        pada periode 2011-2015, Komnas   Tantangan dan Solusi dalam
           Penilai Obat                      mengoptimalkan perannya sesuai dengan   Pengawasan Obat
              Sejarah penilaian khasiat dan   perkembangan regulasi dan kebutuhan   Seiring perkembangan ilmu
           keamanan obat di Indonesia dimulai sejak   masyarakat. Pada periode 2016-2020,   pengetahuan dan teknologi kedokteran
           1979, ketika BPOM secara struktural   Komnas semakin menguatkan posisinya   serta farmasi, pengawasan obat di
           masih menjadi bagian dari Kementerian   sebagai komite penilai yang independen   Indonesia menghadapi berbagai
           Kesehatan. Untuk memperkuat       dan kompeten.                    tantangan. Salah satunya memastikan
           pengawasan obat, pada 2001 dibentuklah   Pandemi COVID-19 menjadi momen   efektivitas pengawasan dalam
           Komnas Penilai Obat. Sejak 2007, 5   krusial di mana produktivitas tim ini   menghadapi pesatnya inovasi dalam
           sentra penilaian obat didirikan di berbagai   meningkat secara tajam. Dengan adopsi   industri farmasi. Untuk mengatasi hal
           institusi, yaitu Universitas Indonesia (UI),                       ini, peningkatan efektivitas dan kinerja
           Institut Teknologi Bandung (ITB), BPOM,   meningkat sehingga dapat mendukung   Komnas Penilai Obat menjadi penting. Hal
           dan 2 sentra di Universitas Gajah Mada   percepatan akses obat dan vaksin yang   tersebut dapat dicapai melalui regenerasi
           (UGM). Tim Inti Komnas Penilai Obat   vital. Hingga kini, sebanyak 17 obat dan   dan penguatan keanggotaan Komnas
           dipilih berdasarkan kompetensi dan   14 vaksin telah mendapatkan emergency   Penilai Obat.
           independensi, serta terdiri dari ahli di   use authorization, serta sejumlah 4 obat   Proses regenerasi melibatkan
           berbagai bidang seperti farmakologi,   dan 4 vaksin telah mendapatkan nomor   penjajakan calon anggota dari berbagai
           epidemiologi, dan vaksinologi. Setiap   izin edar untuk obat COVID-19. Kontribusi   institusi pendidikan di Indonesia dengan
           anggota tim wajib menandatangani                                   mempertimbangkan independensi,
           deklarasi              dan        memastikan keamanan, khasiat, dan
           perjanjian kerahasiaan untuk menjaga   mutu obat di Indonesia juga semakin   regenerasi ini diharapkan mengukuhkan
           integritas dan kredibilitas proses evaluasi.  memperkuat peran BPOM sebagai   posisi BPOM sebagai badan regulatori
              Sejak pembentukannya, Komnas   otoritas regulatori yang diakui baik di   yang diakui secara global, sehingga dapat
           Penilai Obat telah melalui berbagai   dalam negeri maupun secara global.  terus memberikan keputusan berkualitas.
           fase pengembangan dan peningkatan                                  BPOM dan Komnas Penilai Obat secara
           peran. Pada periode 1999-2010,    Menuju WHO Listed Authority (WLA)  berkesinambungan terus bersinergi
           Komnas menjadi tonggak penting dalam   Kolaborasi antara BPOM dan Komnas  memastikan keamanan, khasiat, dan
           evaluasi obat di Indonesia. Selanjutnya,   Penilai Obat merupakan langkah strategis   mutu obat yang beredar di Indonesia.

      28
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35