Page 32 - MAPOM_Vol6_No1_2024
P. 32

Jendela





                              BPOM Bangun Kerja Sama Internasional melalui
                              Produksi ASEAN



                              Reference Substances

           Oleh   :  Pesta Sibarani
           Editor  :  Hendriq Fauzan K
           “Saat ini negara-negara di kawasan ASEAN termasuk Indonesia masih menghadapi tantangan pemenuhan ketersediaan
           baku pembanding.  Di sisi lain, baku pembanding sangat diperlukan dalam memastikan produk obat dan makanan telah
           memenuhi standar keamanan, mutu dan khasiat yang dipersyaratkan. Lantas strategi apa yang perlu segera dilakukan
           dalam pemenuhan baku pembanding?”


                   asih segar dalam ingatan
                   kasus gagal ginjal akut
                   progresif atipikal (GGAPA)
          Mpada anak beberapa waktu
           lalu. Investigasi dan pengujian terhadap
           sirop obat yang diduga mengandung
           cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen
           glikol (DEG) sempat terkendala karena
           ketersediaan baku pembanding yang
           harus diimpor. Sementara laporan
           kasus GGAPA terus meningkat. Hal ini
           merupakan salah satu contoh kasus
           betapa pentingnya ketersediaan baku
           pembanding.
              Baku pembanding merupakan suatu
           bahan otentik dan homogen dengan
           kemurnian tertentu yang digunakan
           sebagai pembanding pada pengujian
           suatu zat kimia dalam sampel. Baku
           pembanding sangat penting dalam
           rangka menjamin ketertelusuran dan
           validitas hasil pengujian. Selain itu
           baku pembanding digunakan untuk
           memastikan produk telah memenuhi
           standar keamanan, khasiat, dan mutu
           yang dipersyaratkan. Baku ini juga
           dibutuhkan dalam pengujian dan
           pengembangan produk baru.         Total Baku Pembanding yang dikembangkan PPPOMN    727     jenis
              Saat ini ketersediaan baku       - Baku Pembanding Farmakope Indonesia (BPFI)    392     jenis
           pembanding, baik dari segi jenis dan
           jumlahnya, belum mampu mengimbangi     - Baku Pembanding Laboratorium (BPL)         335     jenis
           kebutuhan yang terus meningkat setiap                                               1077    jenis
           tahunnya. Keterbatasan kapasitas
           sumber daya manusia, ketergantungan     - Persentase pemenuhan BPFI                 36,4    %
           pada importasi, serta mahal dan sulitnya                                            854     jenis
           memperoleh bahan baku, merupakan     - Persentase pemenuhan BPFI                    45,9    %
           tantangan yang harus dihadapi.
                                             Tabel: Persentase Pemenuhan Baku Pembanding terhadap Farmakope Indonesia
           Peran BPOM dalam Pemenuhan        bidang pengembangan baku pembanding. PPPOMN telah terakreditasi sebagai
           Baku Pembanding Nasional          produsen baku pembanding sesuai persyaratan SNI ISO 17034:2016. Akreditasi ini
              BPOM melalui Pusat Pengembangan   merupakan pengakuan internasional terhadap kompetensi PPPOMN BPOM dalam
           Pengujian Obat dan Makanan        memproduksi baku pembanding sehingga dapat diterima dan disandingkan dengan
           Nasional (PPPOMN) memiliki fungsi di   produsen baku pembanding negara lain di dunia.

      30
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37