Page 33 - MAPOM_Vol6_No1_2024
P. 33
Baku pembanding produksi kesehatan ASEAN pada 2016 proyek meningkatkan kapasitas dalam produksi,
PPPOMN terdiri dari Baku Pembanding ini sempat vakum karena tidak masuk pengelolaan, dan pengembangan
Farmakope Indonesia (BPFI), Baku menjadi prioritas. baku pembanding, dengan berbagi
Pembanding Laboratorium (BPL), dan Meskipun demikian, BPOM menjadi pengetahuan, pengalaman, dan sumber
Baku Pembanding Mikroba. Baku inisiator dan berkolaborasi dengan daya. Kedepannya akan disusun rencana
pembanding tersebut telah memberikan negara ASEAN dalam mengembangkan aksi untuk menjawab tantangan dan
kontribusi dalam peningkatan jaminan baku pembanding. BPOM memfasilitasi peluang terkait pengembangan baku
mutu hasil pengujian. Pada pengawasan pertemuan ASEAN Reference pembanding. Selain itu, negara anggota
di daerah, baku pembanding diperlukan Substances (ARS) untuk membahas juga bersepakat mengusulkan kembali
oleh unit pelaksana teknis BPOM dalam berbagai isu terkait baku pembanding. ARS masuk ke dalam prioritas Program
proses pengujian di laboratorium guna Pertemuan ini dilaksanakan pada 19--20 Kerja ASEAN 2026-2030 pada pilar
menunjang pengawasan obat dan Maret 2024 di Denpasar, Bali dengan kesehatan atau pilar ekonomi.
makanan. mengusung tema: Strengthening ASEAN “Harapan kita untuk masa depan
Pemenuhan baku pembanding Collaboration in Producing Reference produksi baku pembanding Indonesia
merupakan pekerjaan besar yang Standards that Comply with International tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam
memerlukan kerja sama dan dukungan Standards. negeri, tetapi juga mampu menghasilkan
dari pemangku kepentingan lainnya. Tujuan pertemuan ini untuk baku pembanding yang berdaya saing
Sejak 2021, BPOM telah melancarkan mendapatkan solusi strategis terhadap dengan baku pembanding produksi luar
strategi percepatan pemenuhan baku permasalahan produksi, distribusi, negeri untuk mewujudkan pengujian
pembanding untuk pengujian obat dan dan penanganan baku pembanding, yang unggul, inovatif, dan adaptif
makanan dengan menggandeng pihak meningkatkan kapasitas anggota untuk pengawasan obat dan makanan
akademisi, industri, dan kementerian/ ARSWG dalam pengujian dan produksi nasional.” ungkap Plt. Kepala BPOM RI,
lembaga guna memenuhi kebutuhan baku pembanding, serta memperkuat L. Rizka Andalusia.
baku pembanding nasional. kolaborasi antar anggota. Pertemuan Pemenuhan baku pembanding
yang dilaksanakan secara hybrid tersebut bukan hanya isu nasional tetapi juga
Kolaborasi Baku Pembanding di selain menghadirkan perwakilan dari internasional. Kerja sama dan kolaborasi
Kawasan ASEAN setiap negara anggota ASEAN, juga dengan pemangku kepentingan, baik
Negara anggota ASEAN lainnya dihadiri oleh perwakilan BSN, BRIN, dalam negeri maupun internasional,
juga menghadapi tantangan yang dinas kesehatan, akademisi, dan industri diperlukan sebagai strategi percepatan
sama dalam pemenuhan kebutuhan farmasi. Berbagai pembicara berasal dari pemenuhan baku pembanding. Dengan
baku pembanding. Berangkat dari WHO, PMDA Jepang, ASEAN Secretariat adanya kolaborasi ini diharapkan
kepentingan bersama ini, terbentuklah dan Kementerian Kesehatan. tantangan dan hambatan laboratorium
ASEAN Reference Substances Working Pertemuan ARS ini mencapai yang membutuhkan baku pembanding
Group (ARSWG). Namun sejak adanya kesepakatan dan komitmen negara untuk pengujian obat dan makanan
perubahan struktur tata kelola sektor ASEAN untuk berkolaborasi dalam dapat segera teratasi.
31
Vol.6/No.1/2024