Page 37 - MAPOM_Vol6_No1_2024
P. 37

Salah satu ketentuan untuk contract   stabil dari darah manusia atau plasma   dilakukan adalah pendampingan melalui
            plasma fractionation adalah setiap   manusia. PMF yang dibuat oleh UDD   lokakarya yang diselenggarakan pada
                                              akan direviu oleh BPOM saat proses   4--6 Maret 2024 di Jakarta. Lokakarya
            menyediakan plasma untuk CPF harus   registrasi PODP.
                                                Sebagai upaya dalam mempersiapkan   di Indonesia dan dihadiri oleh perwakilan
            (PMF). PMF mencakup semua informasi   PMF, BPOM terus berupaya untuk   dari WHO Indonesia dan Kementerian
            rinci yang relevan mengenai karakteristik   memastikan kemandirian dan   Kesehatan. Selain itu, kegiatan ini
            seluruh plasma manusia yang digunakan   sustainability darah lokal dan produk   melibatkan ahli dari Institute of Food
            sebagai bahan awal dan/atau bahan   derivat plasma darah yang bermutu,   and Drug Safety Evaluation-Republic of
            mentah untuk pembuatan subfraksi/  aman, dan andal sehingga Indonesia   Korea, National Blood Center-Korean
            fraksi perantara, unsur eksipien, dan zat   memiiliki sistem kesehatan yang lebih   Red Cross, dan Fraksionator Plasma dari
            aktif. Bahan awal tersebut merupakan   tangguh, serta meningkatkan kualitas   Korea Selatan. Tenaga ahli dari institusi
            bagian dari produk kesehatan atau alat   layanan kesehatan secara keseluruhan   di Korea Selatan dipilih karena Indonesia
            kesehatan yang mengandung turunan   di negara ini. Salah satu yang telah   telah menunjuk fraksionator Korea Selatan
                                                                               untuk Program CPF. Terlebih, Korean Red
                                                                               Cross telah memiliki pengalaman panjang
                        
                                                      dalam mengirimkan plasma mereka ke
                                                                               fraksionator di negaranya.
                                                                                  Lokakarya bertujuan tidak hanya
                                                                               untuk meningkatkan pemahaman UDD
                                                                               dalam menyusun PMF, tetapi juga
                                                                               meningkatkan kompetensi BPOM dalam
                                                                               menilai PMF, termasuk bagi Kementerian
                                                                               Kesehatan dalam memantau kebijakan
                                                                               fraksionasi plasma berdasarkan
                                                                               kontrak (contract plasma fractionation/
                                                                               CPF) di Indonesia. Setelah lokakarya
                                                                   	           ini, diharapkan BPOM, Kementerian
                                        
      	     
      	                  Kesehatan, UDD, dan fraksionator akan

                                                                               memiliki keselarasan mengenai PMF yang
                                                                               sebaiknya dikembangkan untuk plasma
                                                                               Indonesia dan dapat membawa manfaat
                Data Kenaikan Importasi Produk Obat Derivat Palsma (per seribu vial/botol)  nyata bagi peningkatan kesehatan
                (Sumber : BPOM, 2023)                                          masyarakat Indonesia.

                                                                                                                 35

                                                                                          Vol.6/No.1/2024
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42