Page 39 - MAPOM_Vol6_No1_2024
P. 39

nasional maupun internasional. Termasuk
                                                                               di antaranya pemenuhan sistem
                                                                               farmakovigilans yang terstruktur mulai
                                                                               dari tingkat nasional, subnasional, sampai
                                                                               fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan
                                                                               capaian tersebut, BPOM memperoleh
                                                                               dukungan dalam memenuhi persyaratan
                                                                               WHO untuk menjadi WHO-Listed
                                                                               Authority serta mendapat kepercayaan
                                                                               dalam mengawal produk obat/vaksin di
                                                                               Indonesia.
                                                                                  Satu laporan yang masyarakat
                                                                               sampaikan akan menjadi database
                                                                               BPOM dalam mendeteksi sinyal
                                                                               keamanan obat dan vaksin. Laporan-
            keselamatan pasien. Maka dari itu,   Tuberkulosis (SITB) dengan e-MESO   laporan yang terkumpul dan dikaji akan
            BPOM terus melakukan berbagai upaya   BPOM, penyusunan Petunjuk Teknis   menghasilkan keputusan penting terkait
            untuk mendorong partisipasi tenaga   Monitoring dan Manajemen Efek   keamanan pasien. Pembekuan izin
                                              Samping Obat secara Aktif (MESO   edar dan penarikan produk Policresulen
            melaporkan KTD/ESO/KIPI kepada    Aktif) pada Pengobatan TBC Resisten   tahun 2018 terkait risiko chemical
                                              Obat di Indonesia, serta pertukaran   burn & serious adverse drug reaction
            penerapan farmakovigilans bagi industri   data keamanan (safety data exchange)   in stomatitis treatment; pencabutan
            farmasi.                          dengan KOMNAS PP KIPI. Kolaborasi ini   izin edar chloroquine dan pencabutan
               Untuk penguatan farmakovigilans   mendorong tenaga kesehatan sebagai   emergency use authorization (EUA)
            obat, BPOM berkolaborasi dengan   garda terdepan di fasilitas kesehatan   hydroxychloroquine tahun 2020 terkait
            pemangku kepentingan dan pembuat   untuk melaporkan KTD/ESO/KIPI ke   risiko QT prolongation (evaluation
            kebijakan dari lintas sektor terkait antara   BPOM. Laporan ini dapat memperkuat   on safety of hydroxychloroquine and
            lain Kementerian Kesehatan, dinas   upaya jaminan keamanan obat,   chloroquine post EUA; dan update
            kesehatan, organisasi profesi kesehatan,   keselamatan pasien serta perlindungan   label/informasi terkait potensi risiko
            akademisi, dan fasilitas pelayanan   kesehatan masyarakat di Indonesia.  ischaemic colitis pada penggunaan
            kesehatan. Salah satu bentuk kolaborasi   Sistem vigilans yang baik, akan   Nintedanib tahun 2023, telah menjadi
            dengan implementasi MESO Aktif yaitu   mendukung BPOM sebagai regulator   bukti pentingnya laporan KTD/ESO/KIPI.
            pengembangan sistem pelaporan yang   pengawasan obat dan makanan yang   Semakin banyak laporan KTD/ESO/KIPI
            terintegrasi antara Sistem Informasi   mumpuni, menjadi rujukan baik di level   yang diterima, maka semakin jelas bagi
                                                                               BPOM untuk menentukan tindak lanjut
                                                                               yang sesuai, sehingga BPOM dapat
                                                                               mendeteksi dini terkait isu keamanan
                                                                               obat/vaksin dan mencegah dampak risiko
                                                                               yang lebih luas.
                                                                                  Mari turut mengawal keamanan obat
                                                                               dan vaksin dengan melaporkan KTD/
                                                                               ESO/KIPI kepada BPOM melalui aplikasi
                                                                               e-Meso. Satu laporan dapat membawa
                                                                               perubahan (One Report Can Make
                                                                                      ).
                                                                                "  To know of


                                                                                   something that is
                                                                                   harmful to another
                                                                                   person, who does
                                                                                   not know, and not
                                                                                   telling is unethical."
                                                                                   Ethics in Pharmacovigilance
                                                                                   – WHO


                                                                                                                 37

                                                                                          Vol.6/No.1/2024
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44