Page 28 - MAPOM_Vol6_No1_2024
P. 28

Jendela




           23







            Tahun


           Peran Penting

           Tim Komite

           Nasional (Komnas)

           Penilai Obat

           Dalam Pengawasan Pre-Market

           Produk Obat di Indonesia

           Oleh   :  Mayerni Mutiara Situmorang
           Editor  :  Hendriq Fauzan Kusfanto
           Dalam menjalankan mandatnya, BPOM berkomitmen memastikan
           obat yang beredar aman dan bermutu. Salah satu strateginya
           melalui evaluasi praedar (pre-market), yang mencakup penilaian
           keamanan, khasiat, dan mutu obat. Pengawasan pre-market
           menjadi garda terdepan dalam mencegah produk obat yang tidak
           memenuhi standar. Dalam hal ini BPOM bekerja sama dengan
           Komnas Penilai Obat yang juga memegang peran vital. Bersama
           Komnas Penilai Obat, BPOM memastikan setiap obat yang
           disetujui, aman dan bermanfaat bagi masyarakat.

           Pentingnya Pengawasan Pre-Market Produk Obat
              BPOM memainkan peran penting dalam pengawasan obat di
           Indonesia mulai dari pre-market hingga post-market. Pengawasan
           pre-market dilakukan untuk memastikan bahwa obat-obatan
           yang beredar di pasar menjadi aman dan efektif ketika digunakan
           oleh masyarakat. Pengawasan ini tidak hanya mencegah risiko
           kesehatan tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap
           produk farmasi. Direktorat Registrasi Obat BPOM bertanggung
           jawab untuk mengawal proses pengawasan pre-market dan
           memastikan setiap obat yang diajukan memperoleh izin edar,
           melalui pemenuhan standar yang ketat.
              Evaluator melakukan penilaian berdasarkan data nonklinik
           dan klinik. Evaluator tersebut terdiri dari tim evaluator internal
           BPOM dan evaluator di berbagai sentra evaluasi. Data pendukung
           dievaluasi secara menyeluruh lalu dibahas dalam Rapat Pleno
           Komite Nasional (Komnas) Penilai Obat. Komnas Penilai Obat,
           yang terdiri dari Tim Inti Komnas dan Tim Ahli Klinis kemudian
           memberikan rekomendasi berdasarkan kajian manfaat risiko yang
           objektif dan bebas bias. Rekomendasi dapat berupa penerimaan,
           penolakan, atau permintaan tambahan data. Pendekatan yang
           ketat dan terstruktur ini memastikan bahwa pengawasan pre-
           market di Indonesia sejalan dengan praktik terbaik di negara-
           negara maju. Semata-mata untuk melindungi masyarakat dari risiko
           kesehatan dan menjamin manfaat nyata dari obat yang beredar.

      26
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33