Page 34 - kerajaan-kerajaan maritim
P. 34

Kegiatan Pelayaran

                           Letak strategis wilayah Kepulauan Indonesia mendukung kegiatan pelayaran. Pada masa
               Hindu-Budha kegiatan pelayaran mengalami perkembangan pesat. Kedatangan para pedagang

               India dan cina menyebabkan jalur pelayaran di wilayah Indonesia semakin ramai. Perkembangan
               kegiatan pelayaran di Indonsia didukung faktor-faktor berikut.


               a.  kapal

                               Berdasarkan gambar pada relief tersebut, para ahli kemudian membagi kapal/perhu

               kuno menjadi tiga macam, yaitu perahu lesung, perahu bercadik, dan perahu tidak bercadik.
















                               Selain relief candi Borobudur, bukti penggunaan kapal sebagai alat transportasi dapat

               ditemukan  dalam  prasasti  Kedukan  Bukit  peninggalan  Kerajaan  Sriwijaya.  Dalam  Prasasti

               tersebut  diterangkan  bahwa  Raja  Dapunta  Hyang  menggunakan  dua  ratus  kapal  untuk
               mengangkut  prajurit  menuju  Minangatamwan.  Dari  keterangan  tersebut  dapat  disimpulkan

               bahwa  kepal  merupakan  alat  transportasi  utama  Kerajaan  Sriwijaya.  Menurut  Pierre  Yves
               Manguin, Sriwijaya telah menggunakan kapal-kapal besar dalam jalur perdangan di Samudra

               Hindia dan Laut Cina Selatan. Dalam catatan Cina dijelaskan bahwa Sriwijaya telah memiliki
               kapal  dagang  bebobot  250-1.000  ton  dan  panjang  60  meter.  Kapl  ini  diperkirakan  mampu

               mengangkut penumpang hingga seribu orang


                 b.    Sistem angin

                       Segala  bentuk  ciptaan  Tuhan  Yang  Maha  Kuasa  berguna  bagi  kehidupan  manusia,  tidak
               terkecuali angin. Fungsi angin dalam kegiatan pelayaran sangat penting. Angin dianggap sebagai

               sumber tenaga bagi kegiatan pelayaran. Jenis-jenis angin yang mendukung kegiatan pelayaran
               di Indonesia pada masa Hindu-Budha sebagai berikut.




                                                   25.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39