Page 39 - kerajaan-kerajaan maritim
P. 39

pemujaan roh nenek moyang. Punden berundak merupakan cikal bakal berdirinya sebuah candi

               yang  merupakan  sebuah  percampuran  budaya  dengan  masuknya  agama  hindu  budha.

               Masuknya agama Hindu Budha diawalai dengan masuknya pedagang pedagang India dengan
               membawa seluruh akal budaya dan kepandaian mereka, maka terjadilah proses interaksi mereka

               dengan masyarakat di nusantara.

                             Terjadinya akulturasi antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan India adalah

               karena kebudayaan Hindu – Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja oleh
               bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan :

               1.    Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar dasar kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga

                      masuknya kebudayaan asing menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.

                2.  Masyarakat Indonesia memiliki kecakapan istimewa yang disebut local genius, yaitu
                     kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur unsur tersebut sesuai kepribadiannya.



                         Akulturasi kebudayaan adalah suatu proses percampuran antara unsur-unsur kebudayaan
               yang satu dengan kebudayaan yang lain, sehingga membentuk kebudayaan baru. Kebudayaan

               baru yang merupakan hasil percampuran itu masing-masing tidak kehilangan kepribadian/ciri
               khasnya.  Oleh  karena  itu,  untuk  dapat  berakulturasi,  masing-masing  kebudayaan  harus

               seimbang.  Begitu  juga  untuk  kebudayaan  Hindu-Buddha  dari  India  dengan  kebudayaan
               Indonesia asli.


                         Contoh  hasil  akulturasi  antara  kebudayaan  Hindu-Budha  dengan  kebudayaan  asli
               Indonesia sebagai berikut :


               a. Seni Bangunan

                                                        1.  Candi

                                                   Candi   adalah   istilah   dalam Bahasa   Indonesia  yang

                                                   merujuk    kepada sebuah bangunan keagamaan tempat

                                                   ibadah    peninggalan  purbakala  yang  berasal  dari
                                                   peradaban  Hindu-Buddha.  Bangunan  ini  digunakan

                                                   sebagai  tempat  pemujaan  dewa-  dewi  ataupun
                                                   memuliakan  Buddha.  Akan  tetapi,  istilah  'candi'  tidak

                       Bangunan punden-berundak    hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut



                                                   30.
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44