Page 155 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 155
140
Gambar -18. Sangsig
5.6.3 Warna
Sepetti dengan pola ragam hias yang disebut di atas, ragam hias
dengan pola geometris dan sarigsig ini tidak memiliki warna yang
tartentu yang menjad i acuan dalam pem buatannya. Warna-warna
disesuaikan dengan warna alami. bahkan tidak diberi warna sama
sekali. tergantung kepada keinginan si pembuatnya.
Warna-warna dari pada ragam hias untuk beberapa bagian
bangunan tempat tinggal dan tempat ibadah, diberikan hanya pada
peninggalan-peninggalan dari masyarakat golongan bangsavvan,
berupa keraton atau mesjid-mesjid dpeninggalan Kesultanan Cirebon
seperti Mesjid Agung Kasepuhan atu Mesjid Agung Panjunan.
Cirebon. Pada bangunan-bangunan milik orang kebanyakan, warna
warna untuk berbagai ragam hias di rumah-rumah hampir tidak
dikenal. Pemberian warna tertentu untuk ragam hias di rumah-rumah
tempat tinggal orang kebanyakan, khususnya di daerah Cirebon
dianggap sebagai hal yang tidak pada tempatnya, atau dianggap
menyalahi aturan.
5 .6.4 Cara Mem buat
Pada lubang-lubang angin, terkadang pada titik-titik pertemuan
antara dua batang kayu yang melintang masih diberi bentuk-bentuk
daun semanggen. lstilah ini asalnya dari kata manggi, yakni nama