Page 159 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 159
14-t
.ladi dcngan upacara ini diharapkan para dedemit tidak akan
mcngganggu pekerjaan yang akan dilakukan. schingga tidak
menimbulkan hal-hal yang mencclakakan yang disebut "kasiku"
(kcsibut). Kejadian-kejadian yang mencelakakan itu misalnya "golok"
yang mcstinya dipergunakan untuk memotong kayu, karena ada yang
mengganggu ternyata melukai tangan dan sebagainya. Hal-hal seperti
itu clapat dihindarkan dengan membuatkan sasajcn kepada karuhun.
6.1.� Tcmpat dan Waktu
Upacara ngalelemah dilakukan eli bawah pahon yang akan
d itebang a tau d i sem barang tempat d i at as sebidang tanah yang akan
dijadikan tempat untuk membangun rumah itu. Waktu
penyclenggaraannya ialah pada saat mulainya pencbangan pohon
untuk pertama kalinya. pada pagi hari (= pukul 6) sebelum matahari
terbi t.
Upacara ngadek kai dilakukan eli atas tanah pekarangan atau di
samping rumah orang tua dan anaknya yang akan mendirikan rumah.
Upacara ini dapat juga dilakukan di atas tanah yang akan dijadikan
tempat mendirikan. apabila semua bahan untuk membuat rumah sudah
tersedia di tempat. \vaktunya disesuaikan dengan waktu setelah
upacara ngalelemah, yaitu pagi hari. Harinya ditentukan menuruti hari
kelahiran seseorang, misalnya untuk membuat tiang-tiang
(pitihangeun) d iambil dari kelah iran suam i yang akan mem ban gun
rumah.
6. I ...l Penyelenggara
Yang akan menyelenggarakan upacara "ngalelemah" dan "ngadek
kai" ialah keluarga yang kelak memiliki rumah yang akan dibangun
itu
6.1 .5 Peserta
Untuk upacara sebelum mendirikan rumah. mereka yang diundang
untuk hadir untuk menyaksikan ialah para tetangga dekat dan para
tukang (pekerja) yang akan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
menebang pohon atau meratakan tanah.