Page 59 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 59
44
3.1.3.5 "Dingding", merupakan bagian rumah yang berfungsi
sebagai pemisah antara ruangan dengan alam sekitar dan
membentuk kesatuan ruangan-ruangan dalam rumah. Bagian
ini terbuat dari bilahan bambu yang dianyam yang disebut
"bilik'.'dan bahan kayu yang disebut "gebyog". Dinding
menempel langsung pada bagian dari tiang rumah.
panjangnya dari "linear" sampai ke pemikul.
3.1.3.6 "Palupuh",kadangkala disebut "talupuh", dibuat dari kayu
kayu bilah yang di atas balok-balok kayu atau bambu yang
disebut "darurung". Fungsinya rumah yang memisahkan
kolong dengan ruangan. Karena itu lantai yang terbuat dari
palupuh dapat menghangatkan suasana udara dalam ruangan.
3.1.3.7 ... Pintu", dalam bahasa setempat disebut "panto". Bagian ini
berbentuk persegi panjang. tingginya disesuaikan dengan
ukuran manusia. Bagian ini dapat dibuat dari kayu atau
bambu yang dianyam. Rangka pintu disebut "jejeneng
panto", juga dibuat dari kayu.
3.1.3.8 "Jendela Jalosi". yakni jendela yang berfungsi untuk
mengatur pertukaran udara dari dalam keluar ruangan atau
sebaliknya. Jendela ini terbuat dari papatl-papan kayu
sedemikian rupa sehingga udara dapat bebas keluar masuk.
3.1.3.9 "Ampig". yakni dinding dari bambu atau kayu yang
merupakan bagian atas dari dinding-dinding depan dan
belakang. rumah berbentuk segi tiga memenuhi bentuk atap
rumah. Fungsinya menutup bagian depan dan belakang
rangka atap. Pada bagian ini biasanya dibuat hiasan-hiasan
dengan sistem tembus (karawang).
3 .1.3 .I 0 "Lalangit", yang disebut juga "paparaan ", terbuat dari bam bu
yang dianyam atau dari papan, kayu semacam palupuh.
Bagian ini terpisah dari dinding yang menempel pada tihang
tihang. Lalangit menempel pada dasar rangka atap (tatapakan
adeg).
3.13.11 Suhunan. yakni bagian rumah yang terbuat dari sebatang
kayu (balok) berbentuk segi empat tanpa sambungan.
mernbentang dari ujung ke ujung pucak rumah. Fungsinya
untuk tempat dudukan '\nm ung" (bubungan rumah ).