Page 125 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 125

1      Demokrasi liberal indonesia




                  Demokrasi Liberal merupakan suatu sistem politik yang menganut sistem
            kebebasan individu. Demokrasi liberal ini memberikan kebebasan penuh kepada
            individu. Dalam demokrasi liberal, keputusan dari mayoritas (dari perwakilan

            atau  langsung)  diberlakukan  untuk  sebagian  besar  bidang-bidang  kebijakan
            pemerintah  yang patuh  pada  pembatasan  pembatasan  supaya keputusan
            pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak dari individu seperti yang
            tercantum dalam konstitusi. Demokrasi liberal ini dipakai dalam menjelaskan
            sistem politik dan demokrasi barat di Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya.

            Konstitusi yang dipergunakan dapat berupa republik, sistem parlementer atau
            sistem semipresidensial.
                  Sistem  Demokrasi  liberal  yaitu  sistem lembaga dalam  pemerintahan

            (presiden ditambah dengan DPR) yang mengutamakan kebebasan berpendapat
            atau berargumen dalam menentukan kebijakan publik untuk kepentingan publik
            tanpa memandang nilai nilai atau norma norma budaya atau moral dan agama
            atau secara modern. 1
                  Demokrasi  liberal  atau  demokrasi  barat  dianggap  sebagai  antitesis

            demokrasi komunis. Asumsi itu ada benarnya paling tidak dari sisi berikut :
                  1.  Secara teoritis kedua bentuk demokrasi ini memiliki asumsi, pola-pola
                     kekauasaan, teori, pandangan hidup dan bentuk bentuk lembaga sosial

                     politik yang tidak hanya berbeda namun bertentangan satu sama lain.
                  2.  Terjadinya  pertikaian,  rivalitas  dan  kompetisi  terus-menerus  antara
                     kedua sistem kenegaraan tersebut terutama saat Perang Dunia 1 hingga
                     terjadinya  disintegrasi  Uni  Soviet  pada  dekade  1980.  Pertikaian  itu
                     terjadi misalnya antara Amerika Serikat dan negara negara Eropa Barat

                     yang menganggap diri mereka sebagai pembela gigih demokrasi liberal
                     dengan Uni Soviet serta negara negara Eropa Timur yang mengklaim
                     diri mereka sebagai pembela demokrasi komunis.



            1   Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat : Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran Negara, Masyarakat
            dan Kekuasaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007), hh. 76-77

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            121
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130