Page 129 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 129

tetapi juga pada masalah yang berkaitan dengan kependudukan lain seperti tinggi
            atau rendah kesejahteraan yang diberikan oleh pemerintah. Dalam negara yang
            masih  berpegang pada  peraturan kuno  yang membatasi  hak-hak perempuan
            tidak  mungkin  ada  kemajuan.  Tidak  cukup  hanya  mengakui  bahwa  Tuhan

            menciptakan semua manusia  sebagai makhlulk  yang mempunyai kedudukan
            yang sama, dengan hak asasi yang sama atas kehidupan. Perkara yang utama
            adalah  pelaksanaan  hak-hak yang sama bagi  laki-laki  dan  perempuan  dalam
            kehidupan bangsa.  6

                  Sedangkan untuk golongan anak-anak, Indonesia dihadapi masalah besar
            dimana  masih  banyak anak-anak terlantar serta perilaku  menyimpang  dan
            demoralisasi yang terjadi dikalangan pemuda. Oleh sebab itu anak-anak harus
            diberi  perlindungan,  mendapat penjagaan,  pendidikan,  dan pertolongan dari

            negara. Golongan minoritas pun menjadi masalah yang kontroversial terutama
            soal pandangan umum mengenai kedudukan orang Cina dibidang ekonomi dan
            sosial. Anwar Sutan Amiruddin (PPTI) mengatakan bahwa tidak ada perbedaan
            penting antara orang Cina yang telah menjadi WNI dengan orang Cina warga

            asing, dan ia menentang dimasukkannya hak-hak golongan minoritas kedalam
            undang-undang dasar. Sehubungan dengan itu, Siauw Giok Tjhan berpendapat
            bahwa diskriminasi  terhadap  golongan  minoritas  harus  dilarang secara
            konstitusional dan perlindungan konstitusional harus diberikan kepada golongan

            tersebut supaya mereka bebas menggunakan bahasa dan mempertahankan adat
            kebiasaan mereka sesuai undang-undang yang berlaku. Ia juga menambahkan
            bahwa perlidungan yang dimaksudkan mencakup urusan hukum dalam masalah
            ras, agama, dan bahasa.  Disamping hal-hal tersebut perkembangan seni juga
                                    7
            harus diperhatikan.
            a.      Pendidikan
                  Setelah  diadakan  pengalihan  masalah  pendidikan  dari  pemerintahan
            Belanda kepada pemerintahan RIS pada tahun 1950, sistem pendidikan diadakan

            dengan  titik  berat  desentralisasi,  artinya  dari  sekolah  dasar  hingga  sekolah
            menengah pertama menjadi urusan daerah (provinsi) dengan supervisi pusat
            terutama dalam perencanaan  pelajaran, dan  untuk sekolah  menengah  atas


            6      Adnan  Buyung  Nasution,  Aspirasi  Pemerintah  Konstitusional  di  Indonesia:  studi  sosio-legal  atas
            konstituante 1956-1959, (Jakarta: Intermasa. 1995) hh.219-223
            7   Ibid, hh.227-231

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            125
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134