Page 227 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 227
1 Politik Luar Negeri Indonesia
(1950-1965)
Hubungan luar negeri Indonesia yang dirintis
sejak perang kemerdekaan berkembang sesudah
reminder pengakuan kedaulutan Indonesia tahun 1949. Kabinet
Indonesia RIS dibawah perdana menteri Hatta melaksanakan
menjalankan politik hubungan luar negeri yang dititikberatkan pada
luar negeri bebas aktif
dengan mengadakan negara-negara asia dan negara-negara barat. Hal ini
kerjasama yang tidak karena kepentingan ekonomi Indonesia yang masih
memikat.
terkait dan terpusat di Belanda dan Eropa Barat. Maka
dari itu untuk kepentingan yang sama Pemerintah
Indonesia mengirim Djuanda untuk melakukan kerjasama yang tidak mengikat
ke Amerika Serikat.
1
Setelah Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, dimasa Kabinet
Natsir (1950-1951), politik luar negeri Indonesia masih menjalankan politik luar
negeri bebas aktif dengan mengadakan kerjasama yang tidak memikat. Pada
bulan september tahun 1950 dalam Sidang Majelis Umum, PBB menerima
Indonesia menjadi Anggotanya yang ke-60. Pada tanggal 28 September diadakan
upacara pengibaran bendera Merah Putih di Markas Besar PBB disamping 59
bendera negara anggota lainnya.
Gambar 6.1 Pengibaran Bendera Merah Putih di
Markas Besar PBB
Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka
1 Marwati Djoened dan Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Jepang dan Zaman Republik,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2010). h. 323
Sejarah Nasional Indonesia VI 223