Page 230 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 230

dipahami sebagai seangkaian kepentingan dan nilai-nilai kolektif yang berkaitan
            dengan perilaku negara lain.
                  Seringkali tujuan dalam politik luar negeri dirumuskan secara sederhana
            dengan  konsep  kepentingan  nasional.  Dengan  kata  lain,  tujuan  politik  luar

            negeri itu  merupakan  fungsi  dari  proses-proses tujuan  negara baik  dalam
            jangka panjang, menengah, pendek, yang di rumuskan secara konkrit dengan
            mempertimbangkan situasi Internasional dan kababilitas yang di milikinya. 9
                  Politik luar negeri bebas aktif dicetuskan pertama kali oleh Sutan Syahrir

            di New delhi pada tahun 1947, pada saat Inter Asia Relations Conference. Pada
            waktu itu Sjahrir mengatakan dalam buku Deplu (1996) yang dikutip oleh Agus
            Heryanto (2014 : 23) :

                     “dunia  tampaknya  memaksa  kita  untuk  membuat  pilihan  antara
               kekuatan yang saling bermusuhan sekarang, antara Blok Anglo saxon dan
               Soviet Rusia. tetapi kita secara benar menolak untuk dipaksa. kita mencari
               wujud internasional, yang sesuai dengan kehidupan interen kita dan kita
               tidak ingin terperangkap dalam sistem-sistem yang tidak cocok dengan
               kita dan tentu saja tidak ke dalam sistem-sistem yang bermusuhan dengan
               tujuan kita.”



                  Pernyataan Sutan Sjahrir  di  atas dapat disimpukan bahwa kebebasan
            dalam artian menginginkan Indonesia yang lepas dari perangkap dengan sistem
            yang tidak cocok atau sistem yang bermusuhanan. Dengan kata lain, Indonesia
            tetap  tidak  memihak  baik  Blok  Soviet  maupun  Sekutu.  Disamping  itu  juga
                                                                    10
            pernyataan ini senada dengan pendapat Hatta mengenai politik bebas-aktif yang
            disampaikan  rapat  KNIP,  pernyataan  Hatta  ini  kemudian  lebih  dikenal  dalam
            bukunya yaitu “Mendayung Diantara Dua Karang”.   11
                  Prinsip bebas aktif sebagai sumber kebijakan luar negeri telah di adopsi

            sejak awal kemerdekaan yaitu dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama,
            Indonesia  percaya “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu  ialah  hak segala
            bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,
            karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan”. Indonesia juga


            9   Agus R. Rahman,  Jurnal penelitian Politik pemerintahan Sudilo Bambang Yudhoyono, (Jakarta: LIPI,
            2005).  h. 54.
            10   Agus Heryanto. Prinsip bebas aktif dalam kebijakan luar negeri Indonesia perspektif teori peran. (Vol
            IV No.II Desember 2014). h. 23
            11   Michael Leifer, Politik Luar Negeri Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1986). hh. 29-30

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            226
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235