Page 234 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 234

Konflik diantara kedua negara ini diperlihatkan dengan persaingan yang
            dilakukan oleh keduanya dalam  menanamkan pengaruh dan  ideologinya. AS
            menyebarkan pengaruh liberalisme dengan cara memperluas jalur perdagangan
            dan memberikan bantuan ekonomi dengan dalih memperjuangkan HAM (Hak

            Asasi  Manusia).  Sedangkan  Uni  Soviet  menyebarkan  pengaruh  komunisnya
            dengan memberi bantuan persenjataan serta isu  perjuangan pembebasan
            melawan imperialisme dan kolonialisme. Persaingan di antara kedua negara juga
            di tunjukan dalam bidang militer, dimana kedua negara ini saling mengembangkan

            persenjataan  terutama senjata nuklir.  Hal  inilah  yang menyebabkan  negara-
            negara lain yang tidak terlibat dalam perang dingin merasa khawatir. 17
                    Menurut Robert McNamara, dikutip dari jurnal
            Meninjau kembali Konflik Perang Dingin bahwasannya

            terjadinya  konflik  perang  dingin  itu  dikarenakan          reminder
            oleh AS yang telah salah persepsi terhadap Ideologi     Politik luar negeri
            Komunis yang menekankan “Class Struggle”. Pertama,      bebas aktif Indonesia
            doktrin  Socialism  in  one  country,  yang  diartian   dicetuskan pertama
                                                                    kali oleh Sutan Syahrir
            oleh  pihak  barat  bahwa  Uni  Soviet  ingin  menjadi   di New delhi pada
            satu-satunya negara sosialis  yang mengusai  dunia.     tahun 1947, pada saat
                                                                    Inter Asia Relations
            Kecurigaan Amerika Serikat ini  semakin membesar        Conference.
            karena pengaruh komunis yang semakin meluas dan

            banyak negara-negara yang menjadi komunis.
                                                         18
                  Kedua  persepsi  AS  tersebut  diperkuat dengan  ditemukannya dokumen
            yang membenarkan bahwa pengaruh Uni Soviet semakin meluas dan AS juga
            menemukan  dokumen    yang  menyatakan  bahwa  perlunya  tindakan  ofensif

            pada negara-negara satelit di  Eropa Timur, dan negara yang tidak mematuhi
            komunisme di bawah Uni Soviet. AS menganggap bahwa dokumen ini benar,
            hal ini didasari sikap keras Uni Soviet memboikot Dewan PBB karena tidak mau
            menerima  wakil  rezim  komunis  Cina  pada  tahun  1950.  Sejak  saat  itulah  AS

            melakukan pengekangan agar pengaruh komunis tidak menyebar.
                    Langkah-langkah yang dilakukan AS untuk  mengekang penyebaran
            pengaruh komunis yakni, secara politik menyebarkan ideologi liberal-demokrasi
            sebagai ideologi yang humanis dan secara bersamaan menyampaikan bahaya

            17   Ibid, h. 2
            18   Salama. Op.Cit.  hh.  7-11

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            230
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239