Page 231 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 231
percaya, pembentukan negara ini adalah untuk “ikut melaksanaka ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
dua prinsip tersebut ternyata kemudian menjadi semangat penggerak politik
luar negeri bebas aktif. 12
Menurut Reni windiani, agar prinsip bebas aktif cepat dioperasikan, maka
setiap periode pemerintahan menetapkan landasan operasional politik luar
negeri Indonesia yang sesuai dengan kepentingan nasional. Karakter politik luar
negeri Indonesia pada masa periode pertama adalah diplomasi dan jalan perang
gerilya untuk mencapai pengakuan kemerdekaan. Perjuangan ini pada akhirnya
mencapai hasilnya yang gemilang dengan penandatanganan perjanjian KMB
(Konferensi Meja Bundar) yang memberikan pengakuan kemerdekaan dalam
bentuk negara federasi. 13
Gambar 6.2 Presiden Soekarno dan Ibu Fatmawati bersama dengan Gubernur Jenderal
Pakistan Khwaja Nazamuddin dalam rangka kunjungannya ke Pakistan
Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda tahun 1949,
Indonesia mulai melakukan berbagai langkah politik luar negeri guna
memperkuat posisi dan kedudukan Indonesia di mata internasional. Pada bulan
Januari 1950, Presiden Soekarno mengadakan perlawatan ke India, Pakistan, dan
12 Ibid. h. 17
13 Rahman. Op.Cit. h. 56
Sejarah Nasional Indonesia VI 227