Page 238 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 238

RANGKUMAN




                  Politik  luar  negeri  indonesia  erat  kaitannya  dengan  kerja  sama  dengan
            negara  lain  untuk  mempertahankan  kepentingan  nasional  suatu  negara.
            kepentingan nasional itu dapat dicapai dalam wilayah negara itu sendiri maupun

            diluar  wilayah  negara.  Departemen  luar  negeri  Republik  Indonesia  (2006)
            menjelaskan  bahwa  politik  luar  negeri  adalah  kebijakan,  sikap  dan  langkah
            pemerintahan RI yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain,
            organisasi Internasional dan subjek hukum Internasional lainnya dalam rangka

            menghadapi masalah Internasional guna mencapai tujuan nasional.
                  Politik  luar  negeri  bebas-aktif  pada  tahun  1950-1965  yang  dijalankan
            oleh Indonesia adalah berdasarkan dari Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana
            yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu :”bahwa

            Pemerintah Negara Republik Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
            berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Politik luar
            negeri yang bebas aktif juga berarti mendukung kemerdekaan bangsa-bangsa
            dari  kungkungan penjajahan,  mempererat hubungan  dengan bangsa-bangsa

            lain dengan sama derajat, tegak sama tinggi dan duduk sama rendah.
                  Selain  mengadakan  hubungan  baik  dengan  negara-negara barat, untuk
            membuktikan  bahwa  Indonesia  menganut  politik  luar  negeri  yang  bersifat
            bebas-aktif,  pada  bulan  Agustus  1956  Presiden  Soekarno  mengunjungi  Uni

            Soviet. Dalam kunjungan ini, Uni Soviet memberikan bantuan ekonomi tanpa
            ikatan  terhadap  Indonesia.  Pada  bulan  yang sama Presiden  Soekarno  juga
            melakukan kunjungan ke Cekoslovakia, Yugoslavia dan kunjungan ke RRC pada
            bulan Oktober di tahun yang sama.

















                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            234
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243