Page 330 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 330
Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai
PEMILU I 1955 dan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dengan
dilaksanakannya PEMILU I 1955, Indonesia membuktikan
diri sebagai negara yang menjunjung nilai demokrasi.
Pasca PEMILU I 1955, kondisi Indonesia masih belum
stabil, ketegangan politik antar partai dan kabinet semakin
meningkat, Konstituante hasil PEMILU sendiri tidak kunjung selesai dalam
merancang UU baru pengganti UUD 1945 menimbulkan berbagai permasalahan
baru. Keadaan demikian mendorong Presiden Soekarno menyampaikan
gagasan untuk memperbaiki keadaan pemerintahan. Pada bulan Februari 1957,
dihadapan para pemimpin partai dan tokoh masyarakat Presiden Soekarno
menyampaikan konsepsinya yang kemudian dikenal dengan “Konsepsi Soekarno”
atau “Konsepsi Presiden” mengenai demokrasi Indonesia. Pada tahun 1959
Presiden kemudian mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli yang kemudian menjadi
permulaan Demokrasi Terpimpin.
Soekarno sebagai Presiden Indonesia yang pertama pada masa Demokrasi
Terpimpin berusaha untuk memperbaiki keadaan politik nasional melalui
pasca Dekrit Presiden. Demokrasi Terpimpin menunjukkan dominasi Soekarno
dihampir semua sisi pemerintahan, walaupun prakarsa untuk pelaksanaannya
diambilnya bersama-sama dengan pimpinan angkatan bersenjata. Setelah
mempelajari materi pada bab kesembilan ini diharapkan mahasiswa dapat
mengerti dan memahami keadaan sosial-budaya, pendidikan, ekonomi, dan
perpolitikan Indonesia masa Demokrasi Terpimpin. Adapun tujuan instruksional
khusus pada bab ini sebagai berikut:
Sejarah Nasional Indonesia VI 326