Page 115 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 115

    memberikan  jaminan  tentang  keabsahan  hukum  (legal  validity)  dari
                   dan kemungkinan pelaksanaan secara yuridis (legal enforceability) dari
                   transaksi bersangkutan;
                  memberikan  petunjuk  tentang  tata  cara  pelaksanaan  hak  dan
                   kewajiban para pihak;
                  memberikan solving problem terhadap perselisihan yang timbul;
                  memberikan jaminan bahwa janji-janji dan pelaksanaan janji-janji yang
                   dimuat  di  dalam  kontrak  adalah  hal-hal  yang  mungkin,  wajar,  patut
                   dan adil untuk dilaksanakan (fair and reasonable).
              Budiono Kusumohamidjojo (2001: 8) menyampaikan bahwa seseorang yang
              bermaksud  untuk  menyusun  suatu  kontrak  wajib  memenuhi  sejumlah
              syarat pendahuluan, yang dapat dijabarkan sebagai katalog yang mencakup
              hal-hal sebagai berikut:
              1.  Pemahaman akan latar belakang transaksi;
                 Pemahaman  tentang  hal-hal  yang  melatar  belakangi  lahirnya  atau
                 dibuatnya  suatu  kontrak  adalah  penting  untuk  menetapkan  judul  dari
                 kontrak itu sendiri. Pemahaman ini bisa didapatkan tidak hanya melalui
                 pemahaman hukum  maupun kemampuan berfikir yuridis  dari seorang
                 perancang  kontrak  (contract  drafter)  saja  namun  juga  dibutuhkannya
                 wawasan  yang  luas  tentang  bidang  transaksi  yang  akan  dirumuskan
                 tersebut.
              2.  Pengenalan dan pemahaman akan keberadaan para pihak;
                 Proses identifikasi ataupun pengenalan terhadap keberadaan para pihak
                 juga perlu dimiliki oleh seorang drafter mencakup tidak hanya tentang
                 nama dan alamat saja tetapi juga asal usulnya, serta reputasi bisnis yang
                 dimilikinya.
              3.  Pengenalan dan pemahaman akan objek transaksi;
                 Pada  bagian  ini  pemahaman  seorang  drafter  tentang  objek  dari
                 transaksi  akan  sangat  dibutuhkan,  terutama  pemahamannya  tentang
                 kemungkinan-kemungkinan  keberhasilan  dari  rencana  transaksi
                 tersebut,  peluang,  harapan  maupun  hambatan  yang  mungkin  timbul
                 dalam pelaksanaannya.
              4.  Penyusunan Garis Besar Transaksi;
                 Menurut  Budiono  Kusumohamidjojo  (2001:11),  penyusunan  suatu
                 kontrak  selalu  menghadapakan  kita  pada  tantangan:  dapatkah  kita
                 membuat skema transaksi yang transparan dan konklusif? Pertanyaan
                                                                          93
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120