Page 116 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 116
ini penting dikarenakan transaksi yang akan dilaksanakan oleh para
pihak, sebenarnya tidak hanya tentang hak-hak maupun kewajiban yang
ada diantara keduanya, namun juga harus dipahami sebagai suatu
kesatuan utuh yang kompleks, yang juga haris diketahui mana ujung dan
pangkalnya.
5. Perumusan pokok pokok kontrak;
Setelah dapat diidentifikasikannya dan dilakukannya penyusunan Garis
Besar Transaksi, maka langkah berikutnya adalah melakukan
penyusunan kontrak.
Pokok-pokok dari suatu kontrak harus dirumuskan dengan cermat dan
akurat, terutama karena dua alasan : Pertama, rumusan tentang pokok-
pokok kontrak itu menentukan kesinambungan yang logis dari
ketentuan-ketentuan pelaksanaan dari suatu kontrak. Kedua,
keruntutan itu menentukan apakah hubungan timbal balik dari berbagai
hak dan kewajiban yang akan berlaku bagi para pihak ditetapkan secara
adil dan masuk akal (Budiono Kusumohamidjojo, 2001:12).
Selanjutnya, unsur-unsur pokok yang membentuk kerangka umum dan
harus ada dalam suatu kontrak adalah:
1. Bagian Pembukaan;
Bagian pembukaan suatu kontrak berisikan:
a. Judul Kontrak,
b. Tempat dan waktu kontrak diadakan,
c. Komparisi (uraian tentang para pihak: identitas; dasar hukum
yuridis; kedudukan para pihak),
d. Recitals (bagian pertimbangan daripada kontrak, bagian
pembukaan yang memuat latar belakang daripada
kesepakatan dan alasan diadakannya kontrak),
e. Ruang Lingkup.
2. Isi ataupun Pasal-pasal dalam Kontrak:
a. Ketentuan – ketentuan Umum;
Memuat pembatasan istilah dan pengertian yang digunakan
di dalam sebuah kontrak. Pada bagian ini dirumuskan
defenisi-defenisi atau pembatasan pengertian dari istilah-
94

