Page 45 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 45

“dapat  dibatalkan”  atau  dalam  bahasa  lain  voidable,  vernietigebaar.
              Pembatalan ini dapat dilakukan oleh pihak yang berkepentingan. Seandainya
              tidak  dibatalkan  maka,  kontrak  tersebut  dapat  dilaksanakan  seperti  suatu
              kontrak yang sah.

              Syarat sah objektif berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata terdiri dari perihal
              tertentu  dan  kausa  halal  atau  kausa  yang  diperbolehkan.  Perihal  tertentu
              maksudnya  adalah  bahwa  yang  menjadi  objek  dalam  suatu  perjanjian
              haruslah berkaitan dengan hal tertentu, jelas dan dibenarkan oleh hukum.

              Syarat kausa yang halal atau yang diperbolehkan maksudnya adalah bahwa
              kontrak  tersebut  tidak  boleh  dibuat  untuk  melakukan  hal-hal  yang
              bertentangan dengan hukum.

              Konsekwensi  yuridis  yang  timbul  dari  tidak  dipenuhinya  salah  satu  syarat
              objektif  ini  akan  mengakibatkan  kontrak  tersebut  “tidak  sah”  atau  “batal
              demi hukum” (null and void).

              2.  Syarat Sah Khusus
                 a.  syarat tertulis untuk kontrak tertentu;
                 b.  syarat akta notaris untuk kontrak tertentu;
                 c.  syarat akta pejabat untuk kontrak tertentu;
                 d.  syarat izin dari yang berwenang.

          F.  Konsekuensi Yuridis Perjanjian;
              Konsekwensi  hukum  dari  tidak  terpenuhinya  salah  satu  atau  lebih  dari
              syarat-syarat  sahnya  kntrak  adalah  bermacam-macam    tergantung  pada
              syarat  mana  yang  tidak  dipenuhi.  Konsekwensi  yuridis  perjanjian  sendiri
              berbentuk :
              1.   Batal Demi Hukum (dikenal dengan istilah nietig, null dan void);
                   Kondisi  ini  terjadi  apabila  dilanggarnya  syarat  objektif  dalam  Pasal
                   1320 KUH Perdata yaitu perihal tertentu dan kausa yang halal.
              2.   Dapat Dibatalkan (vernetigbaar, voidable);
                   Terjadi  apabila  syarat  subjektif  yang  diatur  dalam  Pasal  1320  KUH
                   Perdata tentang kesepakatan kehendak dan kecakapan berbuat tidak
                   dipenuhi.
              3.   Perjanjian Tidak Dapat Dilaksanakan (Unenfoeceable);


                                                                          23
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50