Page 46 - Nanda Amalia - Hukum Perikatan
P. 46
Perjanjian ini tidak otomatis batal sebagaimana halnya dengan nietig,
karena pada dasarnya kontrak ini masih dapat dilanjutkan, sepanjang
dipenuhinya syarat tertentu. Setelah dipenuhi syarat ini, maka kontrak
dapat dilaksanakan. Misalnya, dalam kontrak yang mensyaratkan
dibuat secara tertulis, namun para pihak hanya mengikatnya secara
lisan. Setelah dibuatnya secara tertulis maka kontrak ini dapat
dilaksanakan.
4. Sanksi Administratif.
Konsekwensi sanksi administratif ini timbul apabila tidak dipenuhinya
syarat-syarat seperti perijinan atau pelaporan kepada instansi terkait.
Kepustakaan :
1. Abdul Kadir Muhammad, 1986, “Hukum Perjanjian”, Alumni, Bandung.
2. Adijaya Yusuf, dkk., 1998, “Topik-topik Matakuliah Hukum Ekonomi dan
Kurikulum”, ELIPS, Jakarta.
3. C.S.T. Kansil., 1989, “Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia”,
Balai Pustaka, Jakarta.
4. Mariam Darus Badrul Zaman, 1994, “Aneka Hukum Bisnis”, Alumni,
Bandung.
5. Munir Fuady., 2002, “Pengantar Hukum Bisnis – Menata Bisnis Modern di
Era Global”, Citra Aditya Bakti, Bandung.
6. R. Subekti & R. Tjitrosudibio., 1994, “Kitab Undang-undang Hukum
Perdata”, Cetakan ke dua puluh enam, Pradnya Paramita, Jakarta.
Tugas & Latihan Soal:
1. Apakah yang dimaksud dengan Perjanjian? Berikan pemahaman anda
tentang Perjanjian atas berbagai defenisi yang ada!
2. Jelaskan asas-asas perjanjian, sertakan dasar hukumnya!
3. Jelaskan teori-teori yang memberikan pengaturan umum terhadap
perjanjian, serta bandingkan Teori Holmes tentang Tanggung Jawab dengan
Teori Liberal dalam Kontrak!
4. Apa sajakah syarat-syarat sah perjanjian? Jelaskan beserta dasar hukumnya!
5. Jelaskan syarat sah subjektif dan syarat sah objektif dalam perjanjian!
6. Bagaimanakah konsekwensi yuridis dari tidak dipenuhinya syarat sah
subjektif dan syarat sah objektif dalam kontrak?
7. Apa sajakah konsekwensi yuridis dari tidak dipenuhinya perjanjian?
Jelaskan!
24