Page 20 - KOMUNIKASI TERAPEUTIK
P. 20
Dalam fase ini, keterlibatan keluarga juga penting kaitannya dengan peran
serta keluarga dalam perawatan pasien. Rencana asuhan keperawatan
selanjutnya ditulis atau didokumentasikan dalam status pasien sebagai
bentuk tanggung jawab profesional dan memudahkan komunikasi antartim
kesehatan untuk asuhan keperawatan yang berkesinambungan.
b. Dialog
- Kerja
“Berdasarkan masalah keperawatan yang telah kita tetapkan bersama,
selanjutnya saya kolaborasikan dengan dokter terkait dengan masalah
tersebut, saya sampaikan bahwa salah satu tindakan yang akan dilakukan
pada ibu adalah perawatan luka, mengingat kondisi lukanya yang perlu
dilakukan perawatan dan penggantian balutan. Tujuan perawatan luka
adalah menghindari terjadinya infeksi pada area luka bapak/ibu dan untuk
menjaga keberihan.
3.4 Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Tahap Implementasi
a. Definisi
Pada tahap ini, perawat melaksanakan perencanaan yang telah disusun
sebelumnya. Pada tahap ini, perawat sangat efektif berkomunikasi dengan
pasien karena perawat akan menggunakan seluruh kemampuan dalam
komunikasi pada saat menjelaskan tindakan tertentu, memberikan
pendidikan kesehatan, memberikan konseling, menguatkan sistem
pendukung, membantu meningkatkan kemampuan koping, dan
sebagainya. Perawat menggunakan verbal ataupun nonverbal selama
melakukan tindakan keperawatan untuk mengetahui respons pasien secara
langsung (yang diucapkan) ataupun yang tidak diucapkan. Semua aktivitas
keperawatan/ tindakan harus didokumentasikan secara tertulis untuk
dikomunikasikan kepada tim kesehatan lain, mengidentifikasi rencana
tindak lanjut, dan aspek legal dalam asuhan keperawatan.
15