Page 120 - Menabung_Ebook
P. 120

Pada akhirnya pada tahun 1927 keberadaan Lembaga Kredit Rakyat (Dienst voor het
                           Volkskredietwezen) menjadi bagian dari Centrale Kas yang dituangkan pada Staatsblad van
                           Nederlandsch-Indië 1927 No. 77. Selanjutnya, pada tahun 1934 berdasarkan Staatsblad
                           van  Nederlandsch-Indië  1934  No.  82,  lembaga  Centrale  Kas bergabung  dengan bank
                           cabang (afdelingsbanken) dan bank daerah (gewestelijke banken) menjadi Bank Kredit
                           Rakyat Umum (Algemene Volkskredietbank/AVB).

                              AVB mendanai  proyek-proyek  dalam  kerja  samanya dengan instansi  pemerintah
                           lainnya, seperti Dinas Penyuluhan Pertanian (Landbouw-voorlichtingsdienst). Selain itu,
                           AVB juga mengontrol  bank  desa (dorpsbanken) dan  gudang beras atau  lumbung  padi
                           (rijstschuren). Pada tahun-tahun krisis, bank berusaha untuk lebih banyak meminjamkan
                           uang pada pelbagai gudang beras itu untuk mencegah rakyat petani beralih meminjam
                           uang ke pihak swasta. AVB berada di bawah komisi pengawasan dan bantuan (commissie
                           van  toezicht  en  bijstand) yang diketuai oleh direktur Departemen  Urusan Ekonomi
                           (Departement  van  Economische  Zaken)  yang  baru  didirikan  pada  1934  seperti  yang
                           tercantum  dalam  Staatsblad  van  Nederlandsch-Indië  1934  No.  490.  Seperti  halnya
                           lembaga layanan pemerintah lainnya, sistem kredit rakyat menawarkan kesempatan kerja
                           kepada elite pegawai Indonesia yang baru, yang berasal dari kaum priayi rendah dan kaum
                           menengah yang mulai bertambah.
       Menabung Masa Prakemerdekaan  Indonesia  juga mulai  terhimpun  di  dalamnya. Meskipun  belum banyak jumlahnya, hal
                              Dengan hadirnya  bank-bank rakyat  tersebut,  dengan sendirinya  dana masyarakat


                           itu menunjukkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dalam menabung, baik yang di
                           desa maupun yang di kota, terutama untuk wilayah Jawa dan Madura. Berdasarkan data
                           sejarah tercatat beberapa angka sebagai berikut.



                                      Tabel Perkembangan Tabungan di Lembaga Perkreditan Rakyat
                                                             1929-1933
                                                        (dalam ribuan Gulden)


                                Tabungan Orang  Rekening Koran        Deposito Orang     Kas Desa, Bank
                      Tahun
                                   Indonesia       Orang Indonesia       Indonesia          Desa, dll.
       110
                       1929           1.361             1.256              1.380              31.840

                       1930           1.361             1.810              1.456              30.568

                       1931           1.301             1.437              1.341              37.588

                       1932           1.117             1.326               851               38.487

                       1933           1.279             1.373               606               37.126
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125