Page 121 - Menabung_Ebook
P. 121
Dalam rentang 1929―1933 yang merupakan masa depresi ekonomi di
Hindia Belanda juga dunia, terlihat bahwa jumlah tabungan dan deposito
menurun meskipun jumlah rekening koran, kas desa, bank desa, dan
lembaga lainnya cenderung naik. Hal itu mungkin disebabkan oleh pada
masa depresi itu kas-kas desa dan dana-dana setempat menggunakan cara
lain untuk menanamkan uang mereka yang berlebih. Pada tahun-tahun yang
sulit tersebut, uang beredar menjadi langka sehingga orang Indonesia lebih
menyukai simpanan yang berjangka sangat pendek.
Demikianlah gambaran sekilas mengenai usaha menabung gaya baru Menabung Membangun Bangsa
pada masa Hindia Belanda. Selain bank swasta yang berlomba menawarkan
imbalan bunga tabungan, terdapat dua bank yang cukup dominan dalam
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito. Bank
yang secara operasional mengenalkan cara menabung gaya baru adalah
Poostspaarbank yang menjadi Bank Tabungan Negara dan Algemene
Volkscredietbank yang dikenal sebagai Bank Kredit Rakyat.
Peta Persebaran Cabang Postspaarbank 111