Page 59 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 59

C.  Terbentuknya  Kabupaten  Natuna

                            Gugusan Pulau Natuna Besar yang kemudian bernama Pulau Serindit dan berkembang
                            menjadi  Pulau Bunguran  serta pulau-pulau lainnya  seperti  Pulau Siantan,  Pulau
                            Jemaja, Pulau Subi, Pulau Serasa, Pulau Laut dan Pulau Tambelan sekitar abad 16
                            sudah diperintah oleh seorang Datuk Kaya.

                                  Berdasarkan  cerita  rakyat yang berkembang dalam masyarakat Natuna,
                                  peranan Datuk Kaya di Pulau Bunguran bahkan sudah ada sekitar tahun 1200
                                  atau abad 13. Orang Kaya atau Datuk Kaya yang pertama di Pulau Bunguran
                                  diyakini bernama Orang Kaya Serindit Dana Mahkota. Yang asalnya diyakini
                                  berasal dari Siam. Orang Kaya Serindit Dana Mahkota tinggal di sekitar Sungai
                                  Segeram (Bunguran Barat kini)

                            Dalam istilah  lokal,  pemimpin wilayah  tersebut disebut dengan  “Tokong Pulau“.
                            Julukan “Tokong Pulau” diberikan kepada Datuk Kaya di Pulau Tujuh mengibaratkan
                            seorang pemimpin yang mengendalikan Pemerintah di wilayah terkecil. Sejak tahun
                            1857, kekuasaan seorang Datuk Kaya  diberi hak oleh  Sultan Riau sesuai dengan
                            ketentuan “ Yayasan Adat “ yang sudah ada pada masa itu.

                            Wan Taruhsin (2000) menyebutkan bahwa ketika Raja Ali menjadi Yang Dipertuan
                            Muda Riau Lingga VIII tahun 1857, terdapat suatu perjanjian yang disebut Tawarikh Al
                            Watsu yang berisi sumpah setia Sultan Mahmud Al Muzafar Syah yang menyebutkan
                            Tokong Pulau termasuk dalam kawasan Lingga Riau  yang masing-masing memiliki
                            wilayah. Adapun nama-nama Datuk Kaya dalam wilayah Pulau Tujuh tersebut adalah
                            sebagai berikut.

                            1. Wilayah Pulau Siantan   :  Pangeran Paku Negara dan Orang Kaya Dewa Perkasa
                            2. Wilayah Pulau Jemaja   :  Orang Kaya  Maha  Raja  Desa  dan Orang Kaya  Lela
                                                     Pahlawan
                            3. Wilayah Pulau Bunguran   :  Orang Kaya Dana Mahkota, dua orang Penghulu dan
                                                     satu orang Amar Diraja
                            4. Wilayah Pulau Subi   :  Orang Kaya Indra Pahlawan dan Orang Kaya Indra
                                                     Mahkota
                            5. Wilayah Pulau Serasan   :  Orang Kaya Raja Setia dan Orang Setia Raja
                            6. Wilayah Pulau Laut   :  Orang Kaya Tadbir Raja dan Penghulu Hamba Diraja
                            7. Wilayah Pulau Tambelan  :  Petinggi dan Orang Kaya Maharaja Lela Setia

                            Datuk Kaya itulah yang pada awal abad ke-19 memerintah di wilayah Pulau Tujuh
                            dengan  wilayah  masing-masing  secara  turun-temurun  dan  sampai  pada  akhir
                            kekuasaannya. Karena pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu masih memegang
                            peranan “Zich Bemoelen Met“ yang ikut mencampuri urusan pemerintahan terkait
                            dengan strateginya di Pulau Tujuh,  penempatan kedudukan para Datuk Kaya diatur
                            sedemikian  rupa  dengan  menerapkan  imperialism.  Tujuannya  adalah   memecah




              42                                               Sejarah Wilayah Perbatasan  Kepulauan Natuna
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64