Page 103 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 103
Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia Pendirian Kerajaan Islam di Nusantara
Sepeninggal Sultan Bayanullah, terjadi perselisihan Sultan Ternate berikutnya. Dalam perkembangannya
di dalam lingkungan kerajaan antara istri Sultan Pangeran Tabarij difitnah Portugis dan dibuang ke KESULTANAN BIMA
Bayanullah dengan adik Sultan Bayanullah. Karena Goa India. Penggantinya adalah Sultan Khairun,
putra sultan Bayanullah masih belia, mengakibatkan yang dalam masa pemerintahannya melihat
adik sultan Pangeran Taruwese berambisi kesewenangan Portugis dan akhirnya melakukan
mengganti Sultan Bayanullah menjadi sultan perlawanan terhadap Portugis, juga gugur di dalam
Ternate berikutnya. Portugis memanfaatkan situasi perundingan dengan Portugis. Sultan berikutnya
dengan mengadu domba kedua belah pihak hingga adalah Baabullah (1570-1583) yang melakukan
terjadi pecah perang saudara antara kedua belah mobilasasi rakyat untuk menggempur Portugis dan
pihak. Pada perselisihan itu, Pangeran Taruwese berhasil untuk pertama kalinya mengusir Portugis
memperoleh kemenangan, namun ia dikhianati oleh untuk selamanya dari Maluku di tahun 1575 M.
Portugis dengan membunuh Pangeran dalam meja Dalam sejarah perlawanan rakyat Indonesia, ini
perundingan. Kemudian, Portugis memaksa dewan merupakan kemenangan pertama bangsa Indonesia
kerajaan mengangkat Pangeran Tabarij menjadi melawan penjajah kulit putih (Pulungan,2018: 429).
Istana Asi Mbojo. Situs peninggalan Kesultanan Bima yang kini difungsikan sebagai Museum
Sumber: Direktorat Sejarah
Kesultanan Bima merupakan kelanjutan dari kerajaan sultan Bima kedua. Sultan Abil Khair inipun menikah
Bima yang telah berdiri sejak tahun 1420, dengan dengan Karaeng Bonto Je’ne adik kandung Sultan
masuk Islamnya raja Bima ke 26 yaitu La Kai pada Hasanuddin pada 1646. Pernikahan ini melahirkan
tanggal 7 Februari 1621 dan diberi gelar nama Sultan Sultan Nuruddin, sultan Bima ketiga. Sultan Nuruddin
Abdul Kahir. (1611—640). Selain itu, ia sebagai Sultan menikah dengan Daeng Ta Memang, putri Raja Tallo
Bima I yang Islam, juga dikenal dengan nama Ruma yang juga Mangkubumi kesultanan Makassar pada
bata Wadu. tahun 1684. Pernikahan antara sultan Bima dengan
kerabat kerajaan di Makassar, ini membuat hubungan
Setelah Kerajaan Bima berubah menjadi kesultanan, antara kesultanan Bima dengan kesultanan Makassar
Keraton Tidore-Sumber: Direktorat Sejarah
terjadi perubahan falsafah hidup yang didasari nilai- menjadi begitu kuat. Selain pertalian agama yang ada
nilai Islam di Bima. Falsafah hidup mereka adalah antara Bima dengan Makassar. Menurut beberapa
Pada masa Sultan Baabullah inilah Ternate mencapai raja pertamanya masuk Islam adalah Ciliyati yang Maja Labo dahu (malu dan takut) yang mengandung sumber, perubahan agama raja Bima ke islam terjadi
puncak kejayaan dengan wilayah kekuasaan yang kemudian berganti nama menjadi Sultan Jamaluddin. arti bahwa mereka akan takut dan malu pada dirinya bersamaan dengan datangnya bangsawan Gowa
membentang dari Sulawesi Utara dan tengah di Raja Tidore masuk Islam karena pengaruh seorang sendiri, kepada masyarakat, terutama kepada Lamo Mandalle beserta beberapa ulama Melayu
bagian barat hingga ke Kepulauaan Marshall di alim yang berasal dari Arab yang bernama Syekh Tuhan apabila melaksanakan kebijaksanaan yang untuk mengajarkan islam pada tahun 1616 di tanah
bagian timur, dari Filiphina selatan di bagian utara Mansur. Putra Sultan bernama Sultan Mansur juga tidak sesuai dengan asas musyawarah yang dijiwai Bima. Sebelumnya, telah hadir Pangeran Prapen
hingga Kepulauan Nusatenggara di bagian selatan. masuk Islam. Pada tahun 1521 sultan menerima oleh ajaran adat dan agama Islam. (Darmawijaya, utusan Sunan Giri dari Jawa Timur yang bertugas
Sultan Baabullah dijuluki penguasa 72 pulau yang kedatangan Spanyol sebagai akibat kekalahannya 2010:150—2). untuk mengajak masyarakat Bima dan sekitarnya
semuanya berpenghuni dan menjadikan Kesultanan dalam persaingan dengan Sultan Ternate dalam masuk Islam. Selain itu, mubaligh-mubaligh dari
Ternate sebagai kerajaan Islam terbesar di Indonesia persaingan menjadi sahabat Portugis. Kehadiran Sultan Abdul Kahir, sultan Bima pertama, menikah kesultanan Makssar juga memainkan peranan
Timur di samping Aceh di barat dan Demak di bagian bangsa Spanyol di Tidore ini diprotes oleh Portugis dengan Daeng Sikontu, putri Karaeng Kasuarang, penting dalam proses pengislaman di masyarakat
tengah Nusantara kala itu. (Pulungan,2018: 429). karena dianggap melanggar perjanjian Tordesillas yang merupakan adik ipar Sultan Alauddin pada tahun Bima.(Darmawijaya, 2010:154).
Kerajaan Tidore merupakan kesultanan Islam yang pada tahun 1494 (Yusuf, 2006:109) 1625. Dari pernikahan ini lahirlah Sultan Abil Khair
92 93