Page 100 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 100

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia                                                                                      Pendirian Kerajaan Islam di Nusantara







                  KESULTANAN TERNATE TIDORE














































          Kesultanan Ternate. Sumber: Direktorat Sejarah


          Kesultanan  Ternate yang merupakan kerajaan Islam  (sekolah).  Sejak saat itu Islam berkembang  pesat di
          pertama di bagian timur kepulauan Indonesia yang  Ternate dan menjadi  agama resmi kerajaan.  Adapun
          secara resmi Raja  Ternate yang diketahui memeluk  penggantinya adalah Sultan Zainal Abidin adalah Sultan
          Islam  adalah  Kolano Marhum  (1465—1486 M) Raja  Bayanullah (1500—1521) yang meletakkan landasan
          Ternate ke-18. Sejak itu Islam dianut semua lapisan  dasar-dasar prinsip Islam di Kesultanan Ternate. Ternate
          masyarakat, bahkan diserap ke dalam kelembagaan  makin  berkembang.  Rakyatnya  diwajibkan  berpakaian
          kerajaan. Setelah Kolanu Marhum meninggal  dunia,  secara Islami,  Teknik  pembuatan perahu dan senjata
          kerajaan  dipimpin oleh anaknya  yang bernama Zainal  diperoleh dari orang  Arab dan  Turki yang digunakan
          Abidin (1486—1500).                                 untuk memperkuat pasukan Ternate. Pada masa ini pula
                                                              datang orang Eropa untuk pertama kali di Maluku yaitu
          Pada masa  pemerintahan  Zainal  Abidin,  raja  Ternate  Loedewijk de Bartomo di tahun 1506 yang enam tahun
          pertama ini mengganti istilah kolano menjadi sultan.  kemudian dilanjutkan  dengan datangnya rombongan
          Berdasarkan catatan sejarah, Zainal  Abidin pernah  orang Portugis di Ternate di bawah pimpinan Francisco
          belajar Islam ke pesantren Sunan Giri di Gresik. Ketika  Serrao. Sultan kemudian memberi izin kepada Portugis
          menjadi sultan, Zainal Abidin mengadopsi hukum Islam  untuk membangun pos dagang. Sultan Bayanullah juga
          sebagai undang-undang kerajaan. Dia juga memajukan  melanjutkan tugas-tugas penyebaran Islam ke daerah-
          sektor  pendidikan  dengan  membangun  madrasah  daerah. (Pulungan,2018: 421—425)






                                                          90                                                                                                                         91
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105