Page 90 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 90

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia                                                                                      Pendirian Kerajaan Islam di Nusantara






                       KESULTANAN BANTEN












































                                                                                                                                                                                                   Masjid Agung Banten. Sumber BPCB Banten
            Reruntuhan Keraton Surosowan Banten, tampak atas. Sumber BPCB Banten

            Berdirinya  kesultanan  Islam  Banten berangkat  dari  andalan  menjadikan  Banten  sebagai  pusat  niaga
            peran Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan  yang berkembang pesat pada masa itu. Pedagang
            Sunan Gunung Jati melakukan proses pengislaman di  dari berbagai daerah dan asing datang ke Banten                     Kesultanan Banten mengalami masa kejayaan         Pada masa itu Banten berusaha keluar dari tekanan
            daerah Banten pada sekitar awal abad ke-16 M.     untuk melakukan aktivitas perdagangan. Beberapa                      pada periode Sultan Ageng Tirtayasa (1651—1682).   VOC yang melakukan  blokade atas kapal-kapal
                                                              penguasa Banten menikmati masa kemajuan dalam                        Selain politik dan ekonomi, Banten juga mengalami   yang datang menuju Banten. Sekitar tahun 1680,
            Kemudian,  ia menyebarkan  Islam  di Kawasan  perekonomian  dan politik  di Banten. Maulana Yusuf                      pelembagaan  Islam  di kerajaan  melalui  jabatan   muncul perselisihan dalam Kesultanan Banten antara
            Banten dan melahirkan anak yang bernama Maulana  yang menggantikan Maulana Hasanuddin melakukan                        Pakih Najmuddin, setara dengan penghulu di Jawa.   Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya Sultan Haji.
            Hasanuddin yang juga turut menjadi juru dakwah Islam  ekspansi  dan  menaklukan  Pakuan  Pajajaran  pada               Karena itu, hukum Islam dipraktekkan  di Banten.   Perselisihan ini dimanfaatkan oleh VOC  dengan
            di daerah Banten. Setelah kekuatan  Banten Islam  tahun 1579. Maulana Muhammad, pengganti Maulana                      Pada masanya Banten memiliki  armada yang         memberikan dukungan kepada Sultan Haji, sehingga
            makin kuat, mereka menyerang Prabu Pucuk Umum  Yusuf berupaya menaklukkan Palembang pada tahun                         mengesankan dengan mencontoh armada Eropa         perang  saudara  tidak  dapat terelakkan.  Untuk
            yang merupakan penguasa lokal di Wahanten Girang.  1596, tetapi gagal karena ia gugur dalam penyerangan                dan sekaligus mengupah orang Eropa bekerja pada   memperkuat posisinya  Sultan Haji atau Sultan Abu
            Kemudian,  Maulana Hasanuddin  memindahkan  tersebut.  Pada masa Pangeran Ratu, anak dari                              Kesultanan Banten. Dalam mengamankan jalur        Nashar Abdul Qahar ini meminta bantuan kerajaan
            pusat pemerintahan Banten yang semula berada  Maulana Muhammad, ia menjadi raja pertama di Pulau                       pelayarannya, Banten mengirim armada lautnya ke   Inggris dengan mengirim utusan ke London menemui
            di pedalaman Banten Girang menjadi di dekat  Jawa yang mengambil gelar sultan pada tahun 1638                          Sukadana  atau Kerajaan  Tanjungpura  (Kalimantan   Raja Inggris pada tahun 1682 untuk memperoleh
            Pelabuhan Banten. Maulana  Hasanuddin kemudian  dengan  nama  Arab  yaitu  Abu Al-Mafakhir  Mahmud                     Barat sekarang) dan menaklukkan pada tahun 1661.   persenjataan.
            diangkat  menjadi Sultan pertama Kesultanan Islam  Abdul Kadir. Pada masa ini Raja Banten mengadakan
            Banten. Banten mengalami kemajuan sebagai akibat  hubungan dengan Raja Inggris, yaitu James I pada
            berkembangnya kegiatan perdagangan dan pelayaran  tahun 1605 dan tahun 1629 dengan  Charles I.
            di Pelabuhan Banten. Lada sebagai komoditas  (Pulungan, 2018: 473)





                                                          80                                                                                                                         81
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95