Page 24 - Dampak Penjajahan Bangsa Asing di Indonesia_Rizka Maulida Riani
P. 24
Ketika Inggris menyerbu Pulau Jawa, Daendels sudah
dipanggil kembali ke Belanda. Penggantinya, Gubernur Jenderal
Janssens, tidak mampu bertahan dan terpaksa menyerah. Akhir dari
penjajahan Belanda-Perancis itu ditandai dengan Kpitulasi Tuntang
yang ditandatangani pada tanggal 18 September 1811 oleh S.
Auchmuty dari pihak Inggris dan Janssens dari pihak Belanda. Isi
perjanjian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada Inggris.
2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris.
3. Semua pegawai Belanda yang mau bekerja sama
dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus.
4. Semua hutang pemerintah Belanda yang dahulu, bukan
menjadi tanggung jawab Inggris.
Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang, Raja Muda
(Viceroy) Lord Minto yang berkedudukan di India, mengangkat
Thomas Stamford Raffles sebagai Wakil Gubernur (Liuetenant
Governor) di Jawa dan bawahannya (bengkulu, Maluku, Bali,
Sulawesi, dan Kalimantan Selatan). Hal itu berarti bahwa gubernur
jendral tetap berpusat di Calcutta, India. Akan tetapi, dalam
pelaksanaannya Raffles berkuasa penuh di Indonesia.
Pemerintahan Raffles di Indonesia cenderung mendapat
tanggapan positif dari para raja dan rakyat Indonesia karena hal
berikut ini.
Para raja dan rakyat Indonesia tidak menyukai
pemerintahan Daendels yang sewenang-wenang dan
kejam.
Ketika masih berkedudukan di Penang, Malaysia,
Raffles beberapa kali melakukan misi rahasia ke
kerajaan-kerajaan yang anti Belanda di Indonesia,