Page 17 - LAPORAN AKHIR GRAND DESIGN PENDIDIKAN MAHULU 2018-2028
P. 17
Menjawab berbagai tantangan tersebut maka paradigma yang kerapkali
menjadi landasan refleksi yakni SWOT khususunya aspek (weakness)
hambatan dan kendala harus diubah menjadi paradigma peluang
(oportunity). Pengelolaan pendidikan harus dititikberatkan kiprahnya
untuk menciptakan pendidikan yang bermutu, baik dari segi konteks,
masukan, proses, keluaran dan dampaknya (contex, input, process, output
and outcome). Pendidikan yang bermutu seperti ini diharapkan dapat
menghasilkan keunggulan SDM, yang tidak hanya unggul dalam bidang
akademik atau aspek kognitif atau aspek ciptanya saja, tetapi unggul secara
terpadu karena sinergi antara aspek cipta, rasa (afektif) dan karsa dan
karyanya.
Di sisi lain, manusia yang unggul adalah manusia secara utuh mampu
menyelaraskan aspek intelektual, emosional dan spiritual, serta mampu
mengembangkan berbagai potensi kecerdasan majemuk yang dimiliki
secara optimal dan seimbang. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa
manusia yang unggul adalah manusia yang berkarakter dengan memiliki
penciri beriman dan bertakwa, cerdas dan berwatak mulia, berbudi pekerti
luhur yang tidak segan-segan berkarya, tidak canggung-canggung
mencipta semata-mata karena hasrat pengabdiannya bagi manusia dan
kemanusiaan, bagi negara dan bangsa dalam era global yang penuh dengan
persaingan ini.
8