Page 49 - Modul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
P. 49

Pengembangan  metode  ini,  fakta  yang  menjadi  sebab  terjadinya  sesuatu  itu  dijelasakan

               lebih  dahulu,  kemudian  disusul  rincian-rincian  sebagai  akibatnya.  Dalam  hal  ini,  sebab
               merupakan pikiran utama, sedangkan akibat merupakan pikiran pendukung.


               Contoh:


                     Kebiasaan  untuk  membuang  sampah  harus  ditanamkan  sejak  dini  dalam  keseharia  kita.
               Karena  masayarakat  pada  umunya  masih  kurang  memiliki  kesadaran  untuk  mencintai  dan

               menjaga  serta  melestarikan  alam  lingkungan  kita  sendiri.  Mereka  menganggap  hal  tersebut

               hanyalah slogan yang tidak perlu diperhatikan. Tanpa rasa bersalah mereka membuang sampah
               sembarangan sehingga lingkungan sekitar kita menjadi kotor dan tidak sehat. Dan bila musim

               hujan tiba, akibatnya banjir melanda ibukota. Kalau sudah terjadi seperti itu, maka orang-orang
               akan menyalahkan orang lain atas kejadian tersebut tanpa mereka sadari kalau bencana itu akibat

               dari ulah mereka sendiri.

                     Paragraf ini tergolong deduktif. Kalimat (1) merupakan sebab, sedangkan kalimat (2), (3),
               dan (4) merupakan akibat. Pengembangan ini dapat didiagramkan sebagai berikut :

                                                  Akibat (2)
                   Sebab (1)               Akibat (3)

                                                 Akibat (4)


                     Kebalikan  adalah  pengembangan  yang  menggunakan  pola  akibat-sebab.  Dalam  hal  ini,

               akibat suatu kejadian merupakan pikiran utama, sedangkan sebab merupakan pikiran penjelas.
                  Contoh:

                   (1)Dia  terpaksa  tidak  masuk  sekolah  hari  ini.  (2)  Sudah  beberapa  hari  ibunya  sakit.  (3)
               Ayahnya  yang  dinantinantikan  kedatangannya  dari  Jakarta  belum  tiba.  (4)  Adikadiknya  yang

               masih kecil tidak ada yang menjaganya.


                  Pengembangan paragraf dapat digambarkan pada diagramkan sebagai berikut :

                                              Sebab (2)
                   Akibat (1)          Sebab (3)

                                              Sebab (4)




                                                                                                           45
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54