Page 5 - Modul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
P. 5
BAB 1
ASAL-USUL DAN PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA
A. Asal-Usul Bahasa Indonesia
Negara Brunei, Indonesia, Malaysia maupun Singapura memiliki bahasa kebangaan yang
sama yakni bahasa melayu. Negara Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yang termasuk
dalam bahasa resmi dan lambang bahasa kebangsaan. Asal-usul bahasa Indonesia dari bahasa
Melayu dan bahasa Melayu yang dipakai pada saat itu berasal dari bahasa Melayu Riau.
Kerajaan tua di tepi Sungai Batanghari provinsi Riau yang pertama sekali menggunakan bahasa
Melayu, pada pertengahan abad ke-7 kerajaan tua itu dikuasai oleh kerjaan Sriwiyaja. Kerajaaan
Sriwijaya yang dipimpin oleh raja Syailendra menguasai pulau Sumatra Selatan selama empat
abad. Kerajaan Sriwijaya tidak hanya membentuk pusat politik Asia Tenggara tetapi melahirkan
ilmu pengetahuan terbaru pada saat itu.
Menurut penemuan ada beberapa epigraf yang ditemui yaitu Kedukan Bukit (683 M),
Talang Tuwo (684 M), Telaga Batu (tidak memiliki angka tahun), Kota Kapur, Bangka (686 M),
Karang Brahi (686 M), dari hasil penemu epigraf bahwasannya kerajaan Sriwijiya
mempergunakan bahasa Melayu disebut Melayu Kuno. Hasil penemu epigraf membuktikan
bahwa kerajaan Sriwijaya memakai bahasa Melayu sebagai bahasa yang ditetapkan oleh kerajaan
pada abad ke-7, tidak hanya menguasai pulau Sumatra Selatan tetapi kerajaan Sriwijaya
menguasai pulau Jawa karena ditemukan epigraf Gandasuli daerah Jawa Tengah (832 M), dan
tidak jauh dari Bogor (942 M). Bahasa Melayu tidak hanya digunakan di pemerintahan akan
tetapi bahasa Melayu berfungsi untuk mendalami ilmu agama dan bahasa saudagar.
Pada abad ke-15 kerajaan Malaka maju sangat pesat di bidang perniagaan dan perkumpulan
antara saudagar yang berasal dari Indonesia, Tiongkok, maupun saudagar dari Gujarat. Kerajaan
Majapahit menguasai perdagangan di daerah Jawa yang mengangkut macam-macam rempah,
tanaman cengkih, serta buah pala bagian Indonesia Timur kabupaten Malaka provinsi Nusa
(Santalum album lignum) serta hasil bumi lainnya. , saudagar asal Sumatra mengirimkan hasil
bumi ke kerajaan Malaka. Pedagang asal Tiongkok dan Gujarat menawarkan barang dagangan
mereka di Malaka seperti dagangan kain pelikat asal Koromendal, parfum bersumber Persia, kain
1